Yerusalem, prestasikaryamandiri.co.id – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan Brigade Lintas Udara Divisi 98 melakukan penyerangan terhadap kelompok Hizbullah, Minggu (1/12/2024) malam, meski ada perjanjian gencatan senjata di Lebanon. hasilnya beberapa hari sebelumnya.

IDF mengatakan unit militer itu ditemukan di dekat sebuah gereja yang sering digunakan Hizbullah untuk menyerang pasukan Israel.

“Tentara kami menembak dan menghancurkan kelompok ini. “Mereka adalah perwakilan yang berperang dengan tank, senjata dan menggunakan gereja dalam pertarungan ini,” kata perwakilan IDF.

Setelah serangan itu, tentara IDF menggeledah gereja dan menemukan dugaan senjata Hizbullah.

Hal itu terjadi beberapa hari setelah Israel dan Hizbullah sepakat mengakhiri perang di Lebanon pada Rabu (27/11/2024), melalui kesepakatan yang dilakukan AS dan Prancis. Berdasarkan perjanjian gencatan senjata di Lebanon, Israel akan menarik pasukannya dari Lebanon selatan dalam waktu 60 hari. 

Sementara itu, Hizbullah berjanji akan mengakhiri operasi militernya di wilayah tersebut. Tentara Lebanon mengambil alih perbatasan untuk mencegah Hizbullah membangun kembali pangkalan militernya.

Namun kantor berita NNA menuduh Israel melanggar gencatan senjata Lebanon dengan melakukan serangan terhadap desa Yarun dengan menembaki Khiam, Aitarun dan banyak tempat lainnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 1 Desember menegaskan bahwa Israel berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata. Meski demikian, dia menegaskan pelanggaran apa pun akan ditindak tegas.

“Kami menegakkan perjanjian ini dengan hati-hati, namun merespons dengan tegas setiap pelanggaran hukum,” katanya.

Menurut data Kementerian Kesehatan Lebanon, konflik antara Israel dan Hizbullah telah menewaskan sedikitnya 3.961 orang di Lebanon. Di pihak Israel, 82 tentara dan 47 warga sipil kehilangan nyawa dalam konflik tersebut.

Meskipun berakhirnya perang di Lebanon menawarkan harapan untuk meredakan konflik, peristiwa seperti ini menunjukkan bahwa situasi di perbatasan Israel-Lebanon tidak stabil.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *