TEHERAN, prestasikaryamandiri.co.id – Iran dan sekutunya berjanji akan membalas kematian para pemimpin Hamas dan Hizbullah. Pada hari Kamis, 8 Januari 2024 (waktu setempat), pemakaman pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh diadakan di ibu kota Iran, Teheran, di mana dia terbunuh dalam sebuah serangan.
Di Teheran, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin doa untuk Haniyeh. Dia mengancam hukuman berat atas pembunuhannya.
Jenazah Haniyeh diterbangkan ke Qatar, tempat ia masih tinggal, dan akan dimakamkan pada Jumat (2 Februari 2024).
Pemimpin milisi Hizbullah Hassan Nasrallah, berbicara pada pemakaman komandan militer Lebanon, mengatakan Israel dan semua kekuatan di belakangnya akan membalas dendam atas pembunuhan Fuad Shukr dan Haniyeh.
“Anda tidak tahu batas mana yang telah Anda lewati,” kata Nasrallah, berbicara kepada Israel sehari setelah Shukr terbunuh dalam serangan di Beirut selatan.
Israel mengatakan pembunuhan Shukr adalah respons terhadap serangan roket mematikan pekan lalu di Dataran Tinggi Golan. “Israel memiliki tingkat kesiapan yang sangat tinggi terhadap semua skenario, baik defensif maupun ofensif,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Yang menyerang kami, kami akan lawan,” ujarnya.
Sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan para pejabat Iran bertemu di Teheran pada Rabu (31 Juli 2024) dengan perwakilan dari apa yang disebut Poros Perlawanan, sebuah koalisi kelompok yang bermusuhan dengan Israel yang didukung Teheran, untuk membahas langkah selanjutnya.
Sebuah sumber mengatakan tentang pertemuan tersebut: “Ada dua skenario yang dibahas: tanggapan simultan oleh Iran dan sekutunya dan tanggapan bertahap oleh kedua belah pihak.”
Para pemimpin pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman telah berjanji akan memberikan tanggapan militer terhadap ekspansi besar-besaran Israel.
“Iran dan kelompok-kelompok yang didukung Iran akan berusaha mencegah perang sambil secara tegas mencegah Israel melanjutkan kebijakan baru ini,” kata Amal Saaad, seorang pengamat Hizbullah dan profesor di Universitas Cardiff di Inggris.