Luwu, prestasikaryamandiri.co.id – Isak tangis memenuhi kumpul 14 korban longsor di Kecamatan Latimojang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang terisolasi selama berhari-hari.
Pada Jumat (3/5/2024), mereka terpaksa berjalan kaki sekitar 50 kilometer setelah wilayah tersebut diisolasi menyusul banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luu.
14 pengungsi korban bencana tanah longsor di Kecamatan Latimojong segera mendapatkan pelayanan kesehatan di posko kesehatan Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luu.
Danrem 141 Toddopuli Brigjen Sugeng Hartono menjelaskan dalam kesempatan itu, Kodam XIV Hasanuddin menerjunkan 12 tim medis untuk memberikan pelayanan kesehatan di wilayah Kecamatan Latimozang yang masih terisolasi.
“Kami kerahkan 12 tim medis, satu dokter dan sisanya perawat. Mereka selanjutnya akan memberikan pelayanan kesehatan di beberapa desa terpencil di Kecamatan Latimojang,” ujarnya, Jumat (10/5/2024).
Tim medis ini dikerahkan atas permintaan masyarakat karena banyak di antara mereka yang sakit. “Kami telah menerima pertanyaan dari masyarakat mengenai banyaknya korban pengungsi yang sakit. Kami segera mengerahkan tim medis,” jelasnya.
Saat ini pengungsi bersama keluarga korban longsor di Kecamatan Latimojang, Kabupaten Luwu, berjumlah 14 orang.
Sementara TNI AD akan mengerahkan helikopter MIG 17 untuk membantu evakuasi dan pendistribusian logistik di desa terpencil di distrik Latimojang.
Helmi, salah satu keluarga penyintas, mengatakan mereka sudah menunggu selama enam hari untuk mengevakuasi keluarga yang terisolasi di Distrik Latimojang tersebut.
“Kami sudah menunggu selama enam hari untuk mengevakuasi keluarga dan alhamdulillah kami berhasil keluar dari desa hari ini,” ujarnya kepada prestasikaryamandiri.co.id.
Ia berterima kasih kepada TNI yang membantu merelokasi keluarganya ke Distrik Latimozang. “Terima kasih pak, kami sekeluarga sudah dievakuasi dan diberikan perawatan kesehatan,” ujarnya.