Teheran, prestasikaryamandiri.co.id – Iran telah memperingatkan Israel akan serangan balasan terhadap infrastruktur negaranya pada 1 Oktober 2024. Israel disebut-sebut menyasar pangkalan minyak atau fasilitas nuklir Iran.
“Setiap serangan terhadap infrastruktur Iran akan memicu respons yang lebih keras,” kata Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi di televisi pemerintah, Selasa (8 Oktober 2024).
Ia menanggapi rencana Israel mempersiapkan respons terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober.
Presiden AS Joe Biden memperingatkan Israel untuk tidak menyerang fasilitas minyak Iran. Negara ini adalah salah satu dari 10 produsen minyak mentah terbesar di dunia.
Jenderal IRGC Rasul Sanayrad memperingatkan Israel pada hari Minggu bahwa setiap serangan terhadap fasilitas nuklir atau energi akan dianggap sebagai perlintasan “garis merah”.
Pada tahun 2022, setelah seorang pejabat mengatakan Iran memiliki kemampuan teknis untuk memproduksi senjata nuklir, negara tersebut bersikeras tidak ada perubahan dalam ambisi nuklirnya.
Badan Energi Atom Internasional mengumumkan tahun lalu bahwa Iran memperlambat laju pengayaan uraniumnya, tetapi kemudian meningkatkan produksi hingga 60 persen uranium yang diperkaya pada akhir tahun 2023.
Tingkat pengayaan sekitar 90 persen diperlukan untuk keperluan militer.
Iran selalu membantah adanya ambisi untuk mengembangkan senjata nuklir, dan bersikeras bahwa kegiatannya sepenuhnya untuk tujuan damai.
Teheran mengatakan serangannya terhadap Israel, dengan mengerahkan 200 rudal balistik, merupakan respons terhadap pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon, dan Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas di Teheran.
Iran menyalahkan Israel atas kematian Haniya, namun Israel tidak berkomentar.