Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tahun ini mengalami penurunan harga dan harganya turun 18,9% menjadi Rp 3.200. Situasi ini diakibatkan oleh krisis multidimensi pada saham Telkom, salah satunya kerugian investasi pada saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Kinerja Telkom lebih baik dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang hanya turun 1,48% dan emiten blue chip. Pada tahun 2024, LQ45 turun menjadi hanya 3,6%, lebih kecil dibandingkan penurunan saham Telkom. Namun sektor teknologi yang menjadi basis GOTO turun 23%, sedangkan sektor real estate yang ditempati Telkom terus tumbuh 1,29%.
Dengan kinerja yang terus menurun, kapitalisasi pasar Telkom mencapai Rp319 triliun atau berada di peringkat kedelapan. Hingga tahun lalu, Telkom termasuk dalam lima besar emiten pasar di BEI. Namun kenaikan saham Grup Barito, khususnya BREN dan TPIA, dengan partisipasi aktif AMMN melemahkan posisi Telkom.
Analis menilai Telkomsel, anak usaha Telkom, berinvestasi di saham GOTO merupakan salah satu prospek terburuk saham Telkom. Total investasi Telkomsel di GOTO sekitar Rp 8,8 triliun. Pada tahun 2023, kerugian bersih Telkomsel dari investasi di GOTO mencapai Rp 119 miliar. Tahun lalu, kerugian finansial sebesar Rp6,7 triliun sehingga akumulasi kerugian sekitar Rp6,8 triliun.
Kerugian tersebut menyebabkan harga GOTO anjlok dari Rp 375 pada tahun 2021 menjadi Rp 86 pada akhir tahun 2023. Memasuki tahun 2024, harga GOTO kembali turun hingga menyentuh Rp 62.
Sebelumnya, pada tahun 2023 Telkom mencatatkan pendapatan sebesar Rp149 triliun, hingga tahun 2022 sebesar Rp147 triliun. Pendapatan mencapai Rp 24,5 triliun dibandingkan Rp 20,7 triliun. Ekuitas Telkom sebesar Rp156 triliun, sedangkan liabilitasnya sebesar Rp130,4 triliun. Total aset Telkom sebesar Rp 287 triliun, naik dari sebelumnya Rp 275 triliun. Telkom meraup laba bersih operasional sebesar Rp60,5 triliun, turun dari Rp73 triliun. Kas dan setara kas berjumlah Rp29 triliun, turun dari Rp31,9 triliun.
Jika dicermati, saham TLKM sudah anjlok sejak akhir bulan lalu, pasca perseroan merilis laporan keuangan tahun 2023, kata penasihat investasi PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) Reza Priyambada. Jika tidak, investor menganggap saham perusahaan di GOTO tidak berharga. Akhirnya mereka menjual saham TLKM dan harganya anjlok signifikan.
Menurutnya jawaban tersebut sangat tepat karena parameter GOTO selalu berada di zona merah dan belum membaik.
“Kalau dilihat dari nilai buku TLKM, investasinya di GOTO memang wajar, tapi sekali lagi, market outcome-nya berbeda,” kata Reza, dikutip Investor Daily, Senin (22/4/2024).
Bank investasi Australia Macquarie yakin reaksi pasar negatif terhadap pengumuman Telkomsel Lite. Karena produk ini dapat memicu perang harga bagi pengguna ponsel, hal ini dapat menghilangkan batasan.
Macquarie yakin Telkom menghadapi banyak tantangan. Oleh karena itu, Macquarie menurunkan estimasi pendapatan dan EBITDA Telkom sebesar 7%-9% dan 11% untuk 2024-2026.