Beirut, prestasikaryamandiri.co.id – Tentara Israel (IDF) melancarkan invasi darat ke Lebanon pada Selasa pagi (1/10/2024) waktu setempat. Tentara Israel mengatakan operasi di Lebanon selatan bersifat terbatas dan terlokalisasi berdasarkan informasi akurat mengenai posisi pejuang Hizbullah.
Serangan itu melibatkan artileri Israel dan angkatan udara yang mendukung pasukan darat.
Menurut tentara Israel, desa-desa yang menjadi sasaran di dekat perbatasan negara itu dengan Lebanon merupakan ancaman langsung terhadap komunitas Yahudi di Israel utara.
Hizbullah dan Israel telah berperang melintasi perbatasan selama berbulan-bulan, memaksa banyak warga di kedua wilayah tersebut mengungsi atau mengungsi dari daerah tersebut.
Penduduk Lebanon di Aita al-Shaab melaporkan adanya tembakan keras dan suara lalu lintas udara militer.
Pihak berwenang Lebanon melaporkan pada Senin (30/9/2024) bahwa 95 orang tewas dalam serangan udara Israel di wilayah mereka. Hizbullah mengatakan pihaknya menyerang pasukan Israel pada hari Senin.
Ibu kota Lebanon kembali dilanda tembakan Israel pada Senin malam, dengan setidaknya enam serangan di selatan Beirut. Warga mendapat laporan evakuasi dari tempat tujuan dan banyak yang memutuskan untuk tidur karena tidak punya tempat tujuan lagi.
Di Sidon, serangan Israel menargetkan Munir Makdaq, komandan Brigade Martir Al-Aqsa, gerakan Fatah Palestina cabang Lebanon, lapor Reuters, mengutip dua pejabat keamanan Palestina, menambahkan bahwa nasib Makda tidak diketahui pada Selasa pagi.
Serangan itu menghantam sebuah bangunan di kamp pengungsi Palestina di Ain Al-Hilwe, di selatan kota.
Sebelum pasukan darat Israel memasuki Lebanon, seorang diplomat Barat di Kairo mengatakan Israel telah memberi tahu Amerika Serikat dan sekutu Barat lainnya mengenai rencananya untuk melakukan operasi darat terbatas.
Inggris dan Kanada mengumumkan rencana pada hari Senin untuk menarik warga negara mereka keluar dari Lebanon, yang mungkin mencakup intervensi Iran untuk mendukung Hizbullah.
Pada Senin pagi, wakil pemimpin Hizbullah, Naim Qasem, menyampaikan pidato pertamanya sejak terbunuhnya Hassan Nasrallah dalam serangan udara Israel pekan lalu. Ia meminta angkatan bersenjatanya siap menghadapi invasi darat Israel ke Lebanon.
“Kami akan menghadapi segala kemungkinan dan jika Israel memutuskan masuk melalui darat, kami siap. Pasukan kami siap melakukan perang darat,” ujarnya dalam pidato dari lokasi yang dirahasiakan.