Berlin, prestasikaryamandiri.co.id – Rusia kemungkinan bisa melancarkan serangan terhadap NATO pada tahun 2030. Selain itu, Rusia masih terus berupaya menghentikan bantuan Barat ke Ukraina melalui penghancuran.

Hal tersebut diumumkan Kepala Badan Intelijen Jerman pada Selasa (15 Oktober 2024).

Jerman, pendukung militer terbesar kedua Ukraina setelah Amerika Serikat, kini menjadi sasaran spionase Rusia.

– Suka atau tidak, kita sedang berkonfrontasi langsung dengan Rusia, kata Bruno Kahl, kepala badan intelijen Jerman (BND), kepada parlemen.

Menurut Kahl, tujuan jangka panjang Presiden Rusia Vladimir Putin adalah melemahkan Barat. Pada saat yang sama, konfrontasi militer dengan NATO merupakan pilihan bagi Rusia.

“Dari segi tenaga dan material, militer Rusia mungkin akan mampu menyerang NATO pada akhir dekade terakhir,” kata Kahl.

Kahl berbicara pada pertemuan Bundestag dengan para pemimpin intelijen dan militer negara itu. Mereka juga membahas ancaman invasi Rusia ke Ukraina.

“Spionase Rusia di Jerman meningkat baik secara kualitatif maupun kuantitatif,” kata Thomas Haldenwang, kepala badan intelijen negara tersebut.

Laporan tersebut mencantumkan dugaan tindakan sabotase, termasuk ledakan di dekat fasilitas DHL dan pesawat kargo. Paket tersebut terbakar di Bandara Leipzig pada Juli 2024 sebelum dimasukkan ke dalam pesawat.

“Jika meledak di pesawat yang sedang terbang, pasti akan terjadi kecelakaan dan puing-puingnya bisa menimpa semua orang di Jerman,” ujarnya.

Haldenwang mengatakan Rusia juga terlibat dalam kampanye disinformasi dan telah mengirimkan drone untuk menyerang infrastruktur penting. Selain itu, Rusia berupaya merekrut orang-orang, termasuk dari dunia kejahatan terorganisir.

Jerman diguncang oleh serangkaian dugaan kasus spionase dan dugaan tindakan sabotase menyusul rencana invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Pada bulan April 2024, detektif menangkap dua pria Jerman dan Rusia yang dicurigai sebagai mata-mata Rusia dan merencanakan serangan di Jerman. Salah satu serangan yang direncanakan adalah serangan militer AS yang bertujuan melemahkan dukungan terhadap militer Ukraina.

Belakangan, pangkalan militer Jerman ditutup setelah ditemukan lubang di pagar yang diduga merupakan sabotase. Selain itu, terdapat laporan mengenai penyusup yang diduga mencoba menyusup ke pangkalan NATO di negara tersebut.

Spionase dan pembunuhan terkait Rusia di tentara Jerman telah meningkat secara dramatis. Inilah yang diputuskan oleh Martina Rosenberg, kepala intelijen militer, di parlemen.

Tindakan yang dilakukan Rusia antara lain mencari barang yang dikirim dari Jerman ke Ukraina. Kemudian mengarahkan pelatihan militer dan proyek senjata.

Tiga kepala intelijen telah meminta izin untuk menangani aktivitas Rusia di Jerman. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *