Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Rupee melemah terhadap dolar seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menyusul serangan rudal Iran ke Israel. Namun, ada sisi positif dari pelemahan rupee, terutama bagi pelaku usaha asing.
Berdasarkan data RTI, Selasa (16/4/2024) pukul 14.53 WIB, rupee terdepresiasi (melemah) ke Rp 16.169 per dolar.
“Seperti kenaikan harga minyak, pelemahan rupiah itu positif karena harga ekspor kita lebih murah. Jadi daya saing produk kita meningkat, itu positif,” kata Deputi III Bidang Perekonomian Eddie Priono. Kantor Staf Presiden (KSP) pada acara Investor Daily Talk, Senin (16/4/2024).
Namun, Eddy menambahkan, pelemahan rupee berdampak negatif terhadap harga barang impor, terutama barang modal dan bahan baku. Sebab, sebagian besar produk Indonesia merupakan pembelian bahan baku dan barang modal.
“Kalau barang-barang konsumsi ini benar-benar sebuah peluang, ketika barang-barang konsumsi impor mahal, itu akan menjadi peluang bagi produk lokal. Jadi intinya ada sisi negatif dan positifnya, sisi positifnya dimanfaatkan semaksimal mungkin, ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan internal dengan beberapa menteri di Istana Kepresidenan untuk membahas dampak konflik di Timur Tengah. Sejumlah menteri hadir antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Perekonomian Erlanga Harta, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasarif, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warigio.
Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam. Iran menyebut serangan itu sebagai pembalasan atas pemboman konsulat Iran di Damaskus, Suriah.