Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Boeing, NASA dan United Launch Alliance (ULA) membatalkan peluncuran Starliner di Space Launch Complex 41, Cape Canaveral, beberapa menit sebelum lepas landas pada Sabtu (1/6/2024). Kejadian ini menambah daftar kekecewaan masa lalu.

Seperti penundaan peluncuran pada Mei 2024, masalahnya bukan pada kendaraan awak Boeing. ULA sedang menyelidiki mengapa komputer tidak memuat konfigurasi operasi yang benar, sehingga menyebabkan penundaan otomatis.

Seperti dilansir The Verge, Minggu (2/6/2024), dalam jumpa pers pasca kegagalan peluncuran, CEO ULA Tory Bruno mengungkapkan koneksi roket pra-peluncuran digunakan untuk mengendalikan slow release. membalas.

NASA mengatakan tim memutuskan untuk menunda peluncuran selama beberapa hari lagi, mungkin hingga 5 atau 6 Juni 2024, untuk memberikan lebih banyak waktu untuk memperbaiki masalah pada instrumen yang bermasalah tersebut.

Penerbangan ini rencananya akan membawa dua astronot Amerika Serikat (AS), Butch Wilmore dan Sunny Williams, ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Wilmore dan Williams akan tetap berada di stasiun tersebut selama seminggu untuk melakukan pengujian pada Starliner dan subsistemnya sebelum NASA mensertifikasi pesawat tersebut untuk misi berputar ke ISS.

Sebelumnya, peluncuran Starliner Boeing pada 6 Mei 2024 dibatalkan setelah United Launch Alliance menemukan masalah pada katup pengatur tekanan pada roket Atlas V, juga kebocoran helium, sehingga NASA memutuskan untuk tidak melakukan perbaikan yang mengancam misi tersebut. Perbaikan diperkirakan akan tertunda secara signifikan.

Starliner adalah bagian dari Program Kru Komersial NASA, yang melibatkan kerja sama dengan perusahaan swasta untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa baru. SpaceX juga merupakan bagian dari program tersebut dan telah meluncurkan astronot NASA sejak tahun 2020.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *