Tokyo, prestasikaryamandiri.co.id – Jepang pada Selasa (18/6/2024), melaporkan peningkatan jumlah kasus sindrom syok toksik streptokokus atau STSS yang mencapai level tertinggi tahun ini. Penyakit ini disebabkan oleh virus langka dan mematikan yang merusak jaringan dan telah menginfeksi 977 orang di Jepang sejak 2 Juni 2024.

Antara Januari dan Maret 2024, 77 orang meninggal akibat infeksi virus di Jepang.

Ken Kikuchi, seorang profesor penyakit menular di Universitas Kedokteran Wanita Tokyo, mengatakan sebagian besar pasien meninggal dalam waktu 48 jam.

“Jika pasien menyadari kakinya bengkak di pagi hari, bengkaknya akan menyebar ke lutut di sore hari dan bisa meninggal dalam waktu 48 jam,” jelasnya.

Gejala STSS diawali dengan demam, nyeri otot, dan muntah. Ketika infeksi bakteri menyebar ke jaringan yang lebih dalam dan aliran darah, gejalanya bisa berakibat fatal, disertai peradangan, tekanan darah rendah, dan kegagalan organ.

Kebanyakan kasus disebabkan oleh bakteri Streptococcus Strep A, yang menyebabkan sakit tenggorokan dan demam pada anak-anak. Serangan strep A dapat terjadi jika pasien memiliki kondisi kesehatan lain yang menghalangi mereka melawan virus.

Strep A juga dapat menyebabkan kegagalan organ karena bakteri merusak jaringan.

Meskipun para ahli medis tidak dapat menentukan penyebab pasti wabah ini, mereka mengatakan virus tersebut mulai menyebar setelah Jepang melonggarkan pembatasan selama era Covid-19.

“Kami tidak memperkirakan infeksi akan terjadi pada tingkat epidemi,” kata Hitoshi Honda, seorang profesor dan spesialis penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Kesehatan Fujita di Prefektur Aichi.

Untuk mengurangi penyebarannya, masyarakat diimbau untuk rutin mencuci tangan dan mengobati luka terbuka.

Jepang adalah salah satu dari beberapa negara yang baru-baru ini mengalami wabah Streptococcus A streptococcus sejak berakhirnya pembatasan Covid-19. Setidaknya lima negara Eropa melaporkan peningkatan streptokokus invasif ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2022. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *