WASHINGTON, prestasikaryamandiri.co.id – Jenazah Presiden Iran Ibrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdillahan dikonfirmasi Senin setelah mereka ditemukan tewas di sebuah helikopter yang jatuh di wilayah pegunungan Iran utara dekat perbatasan dengan Azerbaijan. 5/2024).

Insiden hari Minggu ini adalah yang terbaru dalam sejarah panjang bencana udara yang telah merenggut nyawa para pemimpin dunia sejak lahirnya pesawat tersebut.

Pemimpin dunia pertama yang tewas dalam kecelakaan pesawat adalah Perdana Menteri Swedia Orbid Lindemann. Dia meninggal pada tanggal 9 Desember 1936, ketika sebuah DC-2 menabrak kawasan pemukiman di Croydon, London selatan, ketika mencoba lepas landas di tengah hujan lebat.

Kemudian, pada tanggal 7 September 1940, Presiden Paraguay José Félix Estegariba meninggal dalam kecelakaan pesawat, satu tahun setelah menjabat.

Tiga tahun kemudian, pada tanggal 4 Juli 1943, Perdana Menteri Polandia Władysław Sikorski meninggal ketika Liberator B24C miliknya jatuh di Mediterania tak lama setelah lepas landas.

Pada 17 Maret 1967, Presiden Filipina Ramon Magsaysay meninggal dalam kecelakaan pesawat di Gunung Manunggal di Cebu.

Pada 16 Juni 1958, Presiden Brasil Nehru Ramos tewas dalam kecelakaan pesawat Cruzeiro di dekat Bandara Afonso Pena di Curitiba.

Juga pada tanggal 29 Maret 1959, presiden Republik Afrika, Barthelemy Boganda, tewas ketika pesawatnya meledak di udara.

Sedangkan pemimpin dunia pertama yang tewas dalam kecelakaan helikopter adalah Presiden Irak Abdul Salam Arif pada 13 April 1966.

Kecelakaan helikopter pemimpin dunia yang kedua terjadi pada 27 April 1969 yang melibatkan Presiden Bolivia Rene Barrientos.

Kemudian Perdana Menteri Madagaskar Joel Rakotomala meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat pada 30 Juli 1976.

Pada tanggal 18 Januari 1977, sebuah pesawat yang membawa Perdana Menteri Yugoslavia, Cemal Bjek, jatuh di kawasan pegunungan bersalju.

Pada tanggal 24 Mei 1981, sebuah pesawat yang membawa Presiden Ekuador Jaime Roldos Aguilera jatuh karena cuaca.

Pada 19 Oktober 1986, Tupolev-134 milik Presiden Mozambik Samora Machel jatuh ketika mencoba mendarat dalam badai di Maputo.

Pada tanggal 1 Juni 1987, helikopter Perdana Menteri Lebanon Rashid Karami meledak tak lama setelah lepas landas di Beirut.

Pada tanggal 6 April 1994, Dassault Falcon 50 9XR-NN yang membawa Presiden Rwanda Juvenal Habirimana dan Presiden Burundi Cyprien Ntariama juga ditembak jatuh saat mendekati Bandara Kigali di Rwanda.

Pada 17 Agustus 1988, pemimpin Pakistan Zia-ul-Haq tewas dalam kecelakaan pesawat. Penyelidikan penyebab bencana tidak memuaskan banyak pihak sehingga muncul beberapa teori mengenai penyebabnya.

Menurut penyelidik, pesawat itu jatuh dan menghantam tanah, hancur dan puing-puingnya berserakan di wilayah yang luas.

Pada tanggal 26 Februari 2004, Beechcraft Super King Air 200 Z3-BAB milik Presiden Makedonia Boris Trajkovski jatuh dalam cuaca buruk saat mencoba mendarat di Mostar.

Pada tanggal 30 Juli 2005, Wakil Presiden Sudan John Garang tewas ketika helikopternya jatuh di pegunungan selatan negara itu setelah cuaca buruk.

Kemudian, pada 10 April 2010, Presiden Polandia Lech Kanczynski tewas ketika pesawat Tupolev-154 yang ditumpanginya jatuh dalam kabut di dekat Bandara Smolensk di Rusia barat.

Terakhir adalah kecelakaan helikopter yang menewaskan mantan presiden Chile, Sebastian Piñera, pada 6 Februari 2024. Helikopter Robinson R44 yang dikemudikannya jatuh di Danau Ranko.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *