Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kasus pembunuhan yang menimpa Eki dan Wina delapan tahun lalu di Cirebon, Jawa Barat mulai terungkap ketika salah satu saksi bernama Melmel mengaku melihat Eki dan Wina membunuh Egi Ksa.

“Saya lihat ada beberapa orang masuk ke dalam gang, di dalam gang itu ada toko tembakau. Tempat kejadian di Jalan Gangga Bakti 1, tempatnya tepat di depan SMA tempat ditemukannya Eki dan Vina,” kata Melmel. dikutip di YouTube, Sabtu (1/6/2024).

Saat itu, Melmel meminta pemilik toko tembakau untuk membawanya ke sebuah gang. Sayangnya, menurut Melmel, pemilik toko tak mau menemaninya.

“Di dalam sangat gelap, jadi saya meminta pemilik toko untuk mengantar saya masuk. Cuma pemilik tokonya yang tidak berani, sehingga akhirnya saya sendiri yang menyelinap ke sana,” ujarnya.

Sesampainya di lokasi kejadian, Melmel mengaku melihat beberapa orang bertingkah seolah-olah sedang berkelahi.

“Di sana ada 10 orang lebih, saya perhatikan yang pertama disiksa adalah Ekiy.

Menurutnya, penyiksaan terhadap Ekia dan Vin sudah cukup lama. Melmel mengaku berani mempertanggungjawabkan perkataannya.

“Begitu mereka selesai, mereka ingin keluar, jadi saya lari. Saat saya agak jauh, saya melihat beberapa sepeda motor berangkat. Beberapa saat kemudian, Eki dan Vina dibawa keluar. Mereka bertiga menaiki truk, Vina berada di tengah dengan jaket menutupi wajahnya. Mirip dengan “Eki baru saja dipisahkan dari Vin. Namun mereka masih satu grup, saya lihat Vina dan Eki tampak tak berkutik. ,” Dia berkata.

Melmel jelas mengenali wajah para terduga pelaku kekerasan terhadap Ekim dan Vine. Wajah para penjahat diketahui berkat lampu jalan yang terang benderang.

Kedelapan orang itu semuanya dipenjara, termasuk Saku Tatala, dan saya bisa mempertanggungjawabkan perkataan saya, lanjutnya.

Diakuinya, terduga pelaku pembantaian Eki dan Vin adalah komplotan Egi Cs. Hal itu diketahui dari ucapan Eko yang ditujukan kepadanya.

“Malam itu Egi meminta saya untuk menemaninya karena dia ada masalah dengan Egi. Bahkan sebelum Eki dan Vina diserang, kami mampir untuk membeli minuman di kios. Tiga sepeda motor menuju ke sana dan meneriaki Eki. Sejujurnya, saya tidak melakukannya. “Saya baru tahu siapa mereka, sampai Eki bilang ke saya, ‘Kak, ini temannya Egi’,” ujarnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *