Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kabar penangkapan CEO Telegram Pavel Durov menghebohkan dunia maya. Durov ditangkap di bandara Le Bourget Prancis pada Sabtu (24/8/2024) setelah menaiki pesawat pribadi dari Azerbaijan.
Penangkapan dilakukan oleh petugas polisi Prancis. Pavel Durov didakwa melakukan pencucian uang, jual beli narkoba, serta menyebarkan pornografi anak di aplikasi Telegram.
Hal ini menarik perhatian dunia karena aplikasi Telegram juga diduga menjadi platform penipuan, perjudian online, dan distribusi konten pornografi.
Pavel Durov, yang lahir di Rusia, kini memegang kewarganegaraan Prancis dan Uni Emirat Arab (UEA).
Keputusan Durov untuk meninggalkan tanah airnya dibuat pada tahun 2014, ketika ia menolak bekerja sama dengan pemerintah Rusia, yang memintanya untuk memblokir akun oposisi atas permintaannya.
Meski Durov sudah bukan warga negara lagi, pemerintah Rusia masih berusaha menghubungi Prancis untuk membantu kasusnya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov meminta Prancis transparan dalam menghadirkan bukti terkait penangkapan Durov.
Jika tidak, penangkapan dapat dianggap sebagai upaya untuk membatasi kebebasan berkomunikasi.
Selain pimpinan Telegram Pavel Durov, ada beberapa bos teknologi lain yang ditangkap. Berikut tiga bos teknologi yang ditangkap.
Sam Bankman Fried Pada tahun 2017, Sam Bankman Fried menciptakan perusahaan jual beli kripto bernama Alameda Research dan setahun kemudian ia menciptakan FTX. Perusahaan ini berhasil mengantarkan Bankman Fried menuju kesuksesan.
Menurut Forbes, kekayaannya saat itu setara dengan $26,5 miliar atau Rp 413 triliun. Dengan kekayaannya, Sam Bankman Fried menjadi salah satu penyumbang dana kampanye Presiden AS Joe Biden terbesar pada tahun 2020.
Masalah muncul ketika banyak pedagang menarik dana $6 miliar dari FTX dalam waktu 72 jam. Binance, perusahaan yang sebelumnya memiliki perjanjian untuk membantu FTX, akhirnya membatalkan perjanjian tersebut.
Peristiwa ini menyebabkan FTX bangkrut pada tahun 2022. Di tengah krisis, Sam Bankman Fried dituduh melakukan penggelapan dan menipu kreditur perusahaan. Alhasil, ia digugat berbagai pihak hingga akhirnya ditangkap pihak berwajib.
Masalah besar juga terungkap di dunia kripto setelah penangkapan Changpeng ZhaoSam Bankman Fried ketika CEO Binance Changpeng Zhao dituduh terlibat dalam kasus pencucian uang.
Zhao mengakui kesalahannya di pengadilan dan meminta maaf. Dia dijatuhi hukuman empat bulan penjara, sementara Binance didenda $4 miliar. Zhao juga mengakui bahwa Binance terlibat dalam pencucian uang, transaksi ilegal, dan pelanggaran sanksi.
Investigasi oleh otoritas Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Binance mengizinkan penjahat menggunakan platform transaksinya untuk mendanai terorisme, perdagangan narkoba, dan pornografi anak.
Selain itu, Zhao juga diharuskan mengundurkan diri sebagai CEO Binance dan membayar denda tambahan sebesar $200 juta.
Brian Kim Berikutnya adalah Brian Kim, CEO aplikasi perpesanan KakaoTalk yang juga ditangkap. Awalnya, perusahaan Cacao Corp yang didirikannya tidak mengalami kendala berarti.
Namun Kakao menghadapi kesulitan setelah memperluas bisnisnya dengan membeli saham agensi ternama SM Entertainment.
Kakao diketahui terlibat dalam penghindaran pajak perusahaan, menyalahgunakan hingga $25 miliar nilai pasar perusahaan dan anak perusahaannya.