Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan pembubaran majelis rendah atau Majelis Nasional Parlemen Prancis. Keputusan tersebut mengejutkan banyak pihak dan mengharuskan pemilih kembali ke tempat pemungutan suara untuk memilih anggota parlemen baru. Pemilihan parlemen direncanakan dalam dua putaran pada 30 Juni dan 7 Juli 2024.

Pengumuman tersebut disampaikan pada Selasa (11/6/2024) setelah Majelis Nasional sayap kanan menang telak dalam pemilihan parlemen Uni Eropa, mengalahkan kelompok sentris pro-Eropa yang mendukung Macron, lapor AP.

Partai nasionalis anti-imigran yang dipimpin oleh Marine Le Pen diperkirakan memperoleh sekitar 31% hingga 32% suara, dua kali lipat dari Partai Renaissance pimpinan Macron, yang diperkirakan memperoleh sekitar 15%. Macron sendiri tidak ikut serta dalam pemilu Uni Eropa, dan mandat kepresidenannya masih berlangsung selama tiga tahun.

“Dalam beberapa hari mendatang saya akan menyampaikan pandangan saya mengenai arah yang benar bagi bangsa ini. Saya telah mendengarkan pesan Anda, kekhawatiran Anda dan saya tidak akan mengabaikannya,” kata Macron.

Marcon menuding partai sayap kanan merupakan kelompok yang mewakili kemiskinan dan kemerosotan ekonomi nasional. Oleh karena itu, ia membubarkan parlemen dan memberikan kesempatan kepada rakyat untuk menentukan nasib negaranya. Macron percaya bahwa Perancis akan membuat pilihan terbaik untuk diri mereka sendiri dan generasi mendatang.

Dalam pemilihan parlemen terakhir pada tahun 2022, partai sentris Macron memenangkan kursi terbanyak tetapi kehilangan mayoritas di Majelis Nasional, sehingga memaksa anggota parlemen melakukan manuver politik untuk mengesahkan undang-undang tersebut.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *