JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menargetkan infrastruktur Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut ke-21 tahun 2024 bisa digelar pada Juni 2024.

Aris Darmansyah Adisaputra, Pj Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Peningkatan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kementerian Pembangunan Manusia dan Koordinator Kebudayaan, mengatakan ajang olahraga nasional tersebut rencananya digelar pada 8 hingga 20 September. PON kali ini akan mempertandingkan 65 cabang olahraga (cabor).

Infrastruktur ditargetkan selesai akhir Juni dan semuanya akan berjalan sesuai rencana. Namun ada beberapa hal terkait persiapan atau masalah pendukung. “ucapnya saat itu. Kantor PMK Jakarta, Senin (6/5/2024) Subrapat Program Pers di Kementerian Koordinator.

Ia menjelaskan, tujuan tersebut agar bisa tercapai lebih cepat karena nantinya pemain dari masing-masing provinsi akan mengikuti tes tersebut. Sehingga diharapkan selesai pada bulan Juni baik di Aceh maupun di Sumatera Utara (Sumut).

Namun secara umum, Insya Allah PON 2024 tetap berjalan dengan fasilitas yang sudah kita ciptakan bersama tentunya. Antara pemerintah pusat dan daerah,” ujarnya.

Budi Prasetyo, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menambahkan, PON 2024 akan menjadi tahun yang istimewa. Sebab kejadiannya terjadi di dua provinsi.

“Nah, tahun 2020 yang seharusnya karena Covid-19, kemudian tahun 2021 diadakan di Papua. Jadi mulai tahun ini diadakan di dua tempat di Aceh dan Sumut,” jelasnya.

Dijelaskan, ini merupakan pertama kalinya Sumut dan Aceh menjadi tuan rumah sehingga tantangan yang dihadapi sangat besar. Ia mengatakan, tantangan terbesarnya adalah dari sisi infrastruktur karena harus dibangun di dua tempat, yakni Sumatera Utara dan Aceh.

Budi menjelaskan alasan PON digelar di dua lokasi. Ia mengatakan seluruh provinsi di Indonesia ingin menjadi tuan rumah PON. Jika 38 provinsi menjadi tuan rumah program 4 tahun, setiap provinsi akan membutuhkan waktu hampir 120 tahun untuk menjadi tuan rumah.

“Tapi kenapa harus di dua tempat? Sebab saat ini sudah ada 38 provinsi. Jadi kalau menunggu masing-masing provinsi datang PON setiap 4 tahun sekali, maka 4 kali 38 itu sekitar 120 tahun bagi mereka untuk menjadi tuan rumah. “Jadi akhirnya pemerintah menemukan lokasi tuan rumah atau lokasi di dua tempat,” tutupnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *