Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Jelang peringatan 79 tahun Kemerdekaan Indonesia pada Sabtu (17/8/2024), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi mengutarakan keinginannya untuk segera menuntaskan praktik perundungan. Hal itu diungkapkan Budi Gunadi di Istana Wakil Presiden (Wapres), Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).

“(Penindasan) ini perlu diselesaikan, perlu dihentikan. “Karena Indonesia sudah 79 tahun merdeka, praktik seperti itu masih ada,” ujarnya kepada awak media. 

Selain itu, kata dia, praktik bullying yang terjadi belakangan ini menyebabkan seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) melakukan bunuh diri. Menkes mengaku banyak mendapat komentar dari orang tua dan mahasiswa Undip mengenai isu perundungan yang sedang hangat diperbincangkan. 

“Praktik bullying ini sudah ada sejak lama. “Saya banyak mendapat informasi dari siswa, dari orang tuanya, dari pasangannya, orang tuanya juga banyak yang menjadi menteri yang bertugas di sana, dan ini harus diselesaikan, harus dipotong jalannya,” ujarnya. 

Meski kasus bunuh diri akibat bullying bukan kali pertama terjadi di bidang pendidikan, namun Budi Gunadi mengungkapkan keprihatinannya. Dia mengatakan intimidasi bukanlah cara untuk mendapatkan pendidikan. Baik itu intimidasi fisik atau mental, ini bukanlah pelatihan untuk membuat siswa lebih kuat. 

“Kami juga sudah melakukan screening psikologis dan banyak orang yang justru bunuh diri, jadi ini fenomena besar yang terjadi,” ujarnya. 

Budi bahkan menyebut banyak dokter atau mahasiswa kedokteran yang mencoba bunuh diri karena bullying. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh departemen untuk menghentikan dan memutus rantai praktik buruk tersebut. 

“Saya di sini mengajak seluruh departemen untuk menghentikan praktik ini, karena ini praktik yang buruk, berdampak buruk pada profesi yang mulia,” ujarnya. 

“Bayangkan jika para dokter ini dididik seperti itu sejak kecil. “Hidup sedang dalam tekanan, tentunya masih banyak metode pendidikan yang lebih ilmiah untuk menciptakan tenaga kerja yang kuat tanpa perundungan,” jelasnya. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *