Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Indonesia dan China mendukung Palestina untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (MFA) Retno Marsudi usai melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Jakarta pada Kamis (18/4/2024).

Konflik di Gaza menjadi salah satu topik utama diskusi bilateral kedua menteri luar negeri.

“Seperti yang disampaikan oleh Bapak Wang Yi, baik Tiongkok maupun Indonesia akan mendukung penuh aksesi Palestina ke PBB,” kata Retno kepada wartawan usai pertemuan.

Dalam kesempatan yang sama, Wang Yi mengkritik sikap Amerika Serikat terhadap konflik Gaza. AS, sebagai sekutu utama dan sponsor militer Israel, telah menggunakan hak vetonya untuk menghalangi resolusi gencatan senjata.

Pada akhir Maret, Amerika Serikat akhirnya mundur, sehingga Dewan Keamanan PBB dapat mengeluarkan resolusi 2728 yang menyerukan gencatan senjata selama bulan Ramadhan.

“Namun AS mengatakan bahwa resolusi tersebut tidak mengikat dan dunia sangat terkejut dengan pernyataan AS tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa bagi AS, hukum internasional hanyalah alat yang mereka gunakan sesuka hati. Piagam PBB menyatakan bahwa Dewan Keamanan mengikat seluruh anggota PBB,” kata Wang Yi.

“AS harus mengesampingkan egonya dan mendengarkan apa yang dikatakan komunitas internasional. Kami menyadari bahwa para pejabat AS perlu mempelajari kembali pengetahuan dasar,” kata Wang Yi.

Sementara itu, pada Jumat (19/4/2024), Dewan Keamanan PBB akan melakukan pemungutan suara terhadap rancangan resolusi yang merekomendasikan keanggotaan Palestina di PBB. Dewan Keamanan PBB mempunyai 15 anggota, 5 anggota tetap dan 10 anggota tidak tetap.

Tiongkok, AS, Inggris, Prancis, dan Rusia adalah anggota tetap, yang berarti mereka mempunyai hak veto. Resolusi tersebut hanya akan disetujui jika mendapat 9 suara setuju tanpa hak veto. Setelah Palestina menerima rekomendasi dari DK PBB, Palestina memerlukan dua pertiga suara mayoritas dari 193 anggota Majelis Umum PBB sebelum menjadi anggota penuh.

Israel saat ini menjadi anggota PBB, sedangkan Palestina hanya berstatus pengamat. Status pengamat non-anggota Palestina memungkinkannya berbicara di pertemuan Majelis Umum, namun tidak dapat memberikan suara pada resolusi.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *