JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Indonesia dan Australia mengadakan pertemuan tingkat tinggi pertama yang membahas implementasi Memorandum of Understanding (MoU) sistem kerja sama kendaraan listrik.
Kedua negara akan bekerja sama untuk memetakan rantai pasokan kendaraan listrik, meningkatkan pengelolaan lingkungan dan sosial, melakukan studi ilmiah dan penelitian bersama, serta mempromosikan hubungan antar bisnis yang baru.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams pada Sabtu (10/8/2024) mengatakan bahwa Australia dan Indonesia adalah mitra dalam transisi energi bersih dan kami memiliki kepentingan bersama dalam mengembangkan rantai pasokan energi bersih yang terdiversifikasi.
Indonesia diwakili dalam pertemuan tersebut oleh Septian Hario Seto, Deputi Direktur Departemen Koordinasi dan Pertambangan Kementerian Kelautan dan Investasi.
Australia diwakili oleh Michelle Dowdell, Wakil Sekretaris Eksekutif Departemen Perindustrian, Ilmu Pengetahuan dan Sumber Daya, dan Lauren Bain, Asisten Pertama Sekretaris Departemen Luar Negeri dan Perdagangan.
Nota kesepahaman ditandatangani pada tahun 2023 dengan Menteri Kelautan dan Investasi Eric Thohir dan Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husick.
Perjanjian tersebut merupakan wujud komitmen bersama Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Anthony Albany untuk memajukan kerja sama bilateral dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Selain itu, Pemerintah Australia telah berkomitmen untuk menyalurkan dana AUD 2 juta atau Rp 20,9 miliar untuk mendukung penelitian proyek kendaraan listrik bersama ke dalam program Australia-Indonesia Knowledge Partnership Platform (LINK).
Komitmen pendanaan ini juga mencakup aspek dekarbonisasi transportasi dan daur ulang baterai.