Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengumumkan ingin menggelar Kejuaraan E-Karting di ibu kota nusantara (IKN) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (PUPR). ) Oktober mendatang.
Melalui situs IMI, ia menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari suksesnya Karting Race Elektrik 2023 yang digelar IMI bersama Kementerian PUPR pada Desember lalu di sirkuit EV PUPR Bandung, Jawa Barat.
“Keberadaan Sirkuit EV ini menjadi peluang bagi civitas IKN untuk menyalurkan minatnya terhadap balap hingga melahirkan atlet-atlet berprestasi internasional yang mampu mengharumkan nama bangsa,” kata Bamsoet pada Kongres IMI ke-2 tahun ini. .
Selain itu, ia mengatakan untuk persiapan kejuaraan, IMI dan PUPR akan segera membangun sirkuit EV di IKN. Pembangunannya mengikuti model Sirkuit PUPR EV di Bandung, Jawa Barat, yang memiliki panjang 986 meter dan lebar delapan meter.
Siklus EV menggunakan berbagai teknologi permukaan jalan seperti aspal berpori, aspal plastik, aspal karet, beton berpori, fly ash bottom ash (FABA) dan pantai ringan.
Menurut Bamsoet, lintasan tersebut tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tapi juga bisa menjadi destinasi wisata otomotif sehingga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Selain program mobil listrik, IMI juga akan mendukung penyelenggaraan MotoGP yang digelar pada 27-29 September di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, NTB. Mereka berharap bisa menarik ratusan ribu penonton, setelah MotoGP Mandalika tahun lalu berhasil menarik sekitar 103.000 penonton selama tiga hari kompetisi.
Bamsoet menambahkan, melalui kerja sama yang erat dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat (KONI), IMI berhasil mengangkat Mini 4WD atau yang lebih dikenal dengan Tamiya, sebagai salah satu olahraga unggulan di Aceh-Sumut pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI. ). ). 8.-20. September Cabang olahraga ini akan dipertandingkan dalam dua disiplin ilmu, yakni Kategori Indonesia Indoor (IDC) dan Kategori Indonesia Terbuka (IOC).
Kehadiran Tamiya di PON, kata Bamsoet, karena permainan tersebut sudah populer sejak tahun 1990-an dan terus digemari baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Kompetisi ini mirip dengan balap mobil karena memerlukan keahlian khusus dalam mengganti berbagai komponen mulai dari dinamo, sasis hingga ban.