JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk sementara akan melemah. Hal ini seiring dengan masuknya saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) kepada dewan pengawas khusus (PPK).
Sekadar informasi, sejak masuk dalam PPK, Barito Renewable Energy milik pemodal ventura Prajogo Pangestu ini mengalami penurunan harga hingga 10% yang dikenal dengan istilah automatic lower Rejection (ARB) ke level Rp 10.125 per saham. .
Meski memiliki kapitalisasi pasar Rp 1.354,59 triliun, BREN bahkan melampaui kapitalisasi pasar PT Bank Asia Central Tbk (BBCA) yang sebesar Rp 1.127,97 triliun dan resmi menjadi emiten paling berpengaruh di IHSG.
Sejalan dengan pelemahan saham BREN, IHSG pun menguat 1,56% hingga mencapai level 7.140,22.
Irvan Sosundi, Direktur Transaksi dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, menanggapi pelemahan IHSG, menilai gejolak IHSG merupakan respon wajar terhadap perkembangan pasar.
Ia menjelaskan kepada media, Rabu (29/05/2024): “Saya yakin pasar akan melakukan perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara makro, mikro, regional, dan global.
Sebelumnya, BEI mengumumkan akan memasukkan saham BREN ke dalam PPK karena memenuhi kriteria nomor 10, yaitu suspensi lebih dari satu hari perdagangan.
Pasal tersebut dapat dilihat pada Pengumuman Bursa Nomor Peng-PK-00019/BEI.PLP/05-2024 yang ditandatangani Kepala Divisi PLP Bursa Efek Indonesia Randy Pratama pada 28 Mei 2024. .
“Bursa dengan ini mengumumkan bahwa BREN telah ditetapkan sebagai efek dalam pengawasan khusus. Perubahan ini berlaku efektif pada tanggal 29 Mei 2024,” kata BEI dalam keterangannya, Rabu (28/05/2024).