Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melemah pada perdagangan Jumat 26 April 2024 akibat besarnya tekanan jual di pasar keuangan Indonesia. Achmad Yaki, analis perdagangan online dan teknologi BCA Sekuritas, mengatakan hal ini disebabkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap prospek laporan keuangan BBRI, salah satu bank milik negara.

“Memang tekanan jual di BBRI tinggi karena kinerja kuartal I yang buruk sehingga outflow Rp 2,1 triliun dalam sepekan terakhir Senin hingga Kamis,” Ahmad Yagi dalam Investor Market Start edisi Jumat (26/4/2024).

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) pada Kamis (25/4/2024) melaporkan laba bersih sebesar Rp 15,88 triliun untuk kuartal I 2024 saja. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan laba BRI hanya sebesar 2,45% year-on-year (YoY).

“Jadi perbankan memang benar-benar tertekan karena kekhawatiran terhadap kinerja output bank-bank BUMN, khususnya bank-bank besar, yang berada di bawah ekspektasi, artinya masih di bawah angka atau masih di angka single digit. pasar khawatir tentang bagaimana kinerjanya pada tahun 2024,” kata Ahmad.

Namun, Achmad mengatakan pergerakan IHSG pagi ini berdasarkan teknikal outlook BCA Securitas dengan support erat pada zona 7.099-7.150.

Artinya IHSG masih bergerak dalam kisaran support normalnya, yakni masih bisa berada di level 7.090. Namun tekanan jual diperkirakan masih tinggi pada perdagangan pasar saham Jumat menjelang akhir pekan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *