Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pada perdagangan bursa Senin (29/4/2024), Indeks Harga Saham Agregat (IHSG) diperkirakan berada di zona hijau. IHSG akan bergerak terbatas pada penguatan pada kisaran 7.000-7.080.

Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri yakni IHSG terkoreksi 0,72% dalam sepekan terakhir atau periode 22-26 April 2024.

Pakar keuangan Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan pelemahan IHSG bertepatan dengan mundurnya investor asing di pasar mata uang dalam negeri sebesar Rp 4,5 triliun (mingguan).

“Secara keseluruhan, arus keluar investor asing diperkirakan mencapai Rp 20,4 triliun hingga April 2024. Besarnya arus masuk investor asing bertepatan dengan ketidakpastian perekonomian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang melemahkan nilai tukar rupiah. Katanya, dikutip. Dari penelitiannya, Senin (29/4/2024).

Kemudian, meski dalam iklim suku bunga tinggi, pertumbuhan utang negara pada triwulan I tahun 2024 tumbuh sebesar 12,4% setiap tahunnya (a). Pada saat yang sama, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit akan tumbuh sebesar 10%-12% pada tahun 2024.

Sementara di luar negeri, indeks konsumen AS pada April 2024 tercatat sebesar 77,2, lebih rendah dari perkiraan awal sebesar 77,9, dan juga lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 79,4.

Ketidakpastian perekonomian dan sikap wait and see menjelang pemilu AS mengurangi optimisme konsumen. Sementara itu, pelaku pasar pada minggu ini mencermati keputusan suku bunga FOMC The Fed yang diperkirakan akan tetap berada pada kisaran 5,25%-5,5%.

Berikut tiga opsi saham hari ini:

ADMR

Beli: 1,320TP: 1,365Hentikan kerugian: <1280

ADMR memiliki kemampuan untuk pulih dalam jangka pendek untuk membentuk penembusan bullish di zona support. Indikator stochastic berada dalam zona oversold yang mengindikasikan adanya pembalikan.

ADMR menargetkan penjualan batu bara kokas mencapai 4,9 juta hingga 5,4 juta ton pada tahun 2024. Target ini meningkat dari 9,8% menjadi 21% yoy. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, ADMR menganggarkan belanja modal (capex) sebesar $250 juta.

BMRI

Beli: 6.750TP: 6.925Hentikan kerugian: <6.550

BMRI memiliki potensi variabilitas jangka pendek bersih. Berhenti di area support 6.650. Indikator MACD Bar Histogram telah melemah sampai batas tertentu dalam pergerakan reli.

Pelaku pasar menantikan rilis laporan keuangan BMRI Q1 2024 pada 2M24 (Februari 2024) dengan pertumbuhan kredit tercatat 19% yoy. Pertumbuhan kredit BMRI lebih tinggi dibandingkan bank-bank besar lainnya dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit nasional secara tahunan sebesar 11,28% pada Februari 2024. Pertumbuhan kredit mendongkrak pendapatan bunga (interest income) sebesar 14% menjadi Rp 17,16 triliun.

Baca Juga: Senin 29 April 2024 CTRA Borong Saham Warnai IHSG di Awal Perdagangan

Beli: 1,160TP: 1,200Stop loss: <1,120

CTRA kemungkinan akan pulih dari tekanan jangka pendek untuk bergerak di atas MA 5. Indikator MACD bar histogram sedikit melemah pada pergerakan reli.

Pada tahun 2024, CTRA memiliki target penjualan pasar sebesar Rp 11,1 triliun. Sementara itu, marketing sales pada tahun 2023 mencapai Rp 10,2 triliun dengan segmen perumahan menguasai 80% penjualan pasar CTRA, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 26%.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *