JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Indeks Saham Gabungan (IHSG) I anjlok ke level 7.176 pada sesi perdagangan Kamis (25/4/2024), mencapai level terendah jangka pendek setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan indeks. Suku bunganya (suku bunga BI) sebesar 6,25%. Pelaku pasar bereaksi negatif terhadap kenaikan BI rate karena terdapat sejumlah kekhawatiran.

Menurut Riza Priyambada, penasihat investasi Reliance Sekuritas, kenaikan BI rate mengindikasikan credit spread perbankan cenderung stagnan. Pelaku ekonomi juga mengevaluasi keputusan meminjam pada tingkat bunga tinggi.

Selain itu, Federal Reserve Bank Amerika Serikat (AS)/Federal Reserve (Fed) juga belum memberikan indikasi jelas arah penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini.

“Belum ada kabar dari The Fed bahwa FFR akan dipotong pada bulan ini, yang pada akhirnya akan mendorong pasar untuk mempertimbangkan kembali, mungkin akan menaikkan suku bunga di dalam negeri, serta tingkat FFR secara global. Belum jelas,” kata Reza Priambada saat membuka pasar investor, Kamis (25/4/2024).

Dia mengakui dampaknya terhadap permintaan kredit perlu dikonfirmasi terlebih dahulu. Apakah perbankan akan melakukan penyesuaian lebih lanjut terhadap suku bunga kreditnya sehubungan dengan kenaikan BI rate? Jika hal ini terjadi tentu akan mempengaruhi permintaan kredit.

“Misalnya, suku bunga kredit untuk usaha ritel atau UMKM akan naik menjadi 9-10%, untuk korporasi akan berada di kisaran 12% atau 14-15%, artinya kalaupun BI rate 6,25%, kita tingkat kredit akan menjadi “pertumbuhan dua digit. Tidak. “Pada angka 12 persen sebenarnya masih cukup luas,” jelasnya. “Mungkin yang kami harapkan bukanlah penyesuaian suku bunga kredit sebagai respons terhadap guncangan cuaca.”

Reza menambahkan, kenaikan suku bunga kredit dapat menyulitkan kreditor karena biaya yang semakin meningkat. Untuk itu, penyesuaian tersebut jangan sampai terjadi, mengingat perekonomian Indonesia sedang dalam tahap pemulihan dari pandemi Covid-19.

“Jangan sampai hal itu terjadi saat ini dan jangan terpengaruh dengan situasi masa lalu,” ujarnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *