New York, prestasikaryamandiri.co.id – Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan dia akan mengirim Tesla Cyber Truck ke medan perang melawan Ukraina. Bulan lalu, dia merilis rekaman video yang menunjukkan seorang pria bersenjatakan senapan mesin di belakang sebuah Tesla.
Ide Kadyrov tentang senjata truk siber dinilai tidak mungkin dilakukan oleh para pakar keamanan di medan perang.
Mengirim truk siber ke medan perang Ukraina adalah sebuah ide logistik, kata Mark Kenshin, penasihat senior Program Keamanan Internasional di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS).
Menurutnya, model mobil ini menggunakan motor listrik dan baterai isi ulang dibandingkan mesin bensin tradisional sehingga perlu diisi dayanya sewaktu-waktu agar bisa berfungsi. Sementara itu, garis depan perang seringkali kekurangan peralatan atau infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan mereka.
“Militer Rusia bisa saja membawa generator untuk mengisi daya mobil. Namun, itu akan sangat merepotkan dan tidak ada gunanya. Mobil itu bagus, tapi sama sekali tidak berguna di medan perang,” kata Keynesian.
Baca Juga: Pemimpin Chechnya Marah Terhadap Elon Musk Setelah Tesla Cybertrucknya yang Kontroversial Dinonaktifkan dari Jarak Jauh Tidak dirancang untuk tujuan militer. Mobil tersebut memiliki kecepatan supercar, dengan jangkauan lebih dari 800 km dengan baterai terisi penuh.
Kadyrov baru-baru ini mengunggah video dirinya mengendarai mobil Tesla Cybernetic yang dilengkapi senapan mesin untuk menembak jatuh drone musuh.