Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Penyanyi kondang Celine Dion berharap bisa menemukan keajaiban terkait kesehatannya. Hal tersebut ia sampaikan karena sedang berjuang melawan Tough Man Syndrome (SPS), penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat, yang pertama kali ia umumkan pada tahun 2022.
Celine Dion mengaku hingga saat ini dirinya belum mampu mengalahkan penyakit tersebut. Sementara itu, ia kini mengharapkan keajaiban untuk memulihkan kesehatannya seperti semula.
“Saya belum bisa mengatasi penyakit ini karena penyakit ini masih ada di dalam diri saya dan akan selalu ada di dalam diri saya. Saya berharap kita dapat menemukan keajaiban, cara untuk menyembuhkannya melalui penelitian ilmiah. Tapi untuk saat ini, saya harus belajar menghadapinya,” kata Dion kepada French Vogue, seperti dikutip Hollywood Reporter, Selasa (23/4/2024).
Dion menjelaskan, saat ini ia menjalani olahraga, terapi fisik, dan vokal lima hari dalam seminggu untuk melawan dampak penyakitnya.
“Saya melatih jari kaki saya, lutut saya, betis saya, jari tangan saya, nyanyian saya, suara saya. “Saya harus belajar menghadapinya sekarang dan berhenti meragukan diri sendiri,” katanya.
Menurutnya, kini ia berpikir lebih positif, bahwa hidup tidak memberinya jawaban, sehingga ia harus menjalaninya saja. Selain itu, dia menyadari bahwa dia kini hanya punya pilihan untuk terus berjuang atau menyerah dengan kondisinya saat ini.
“Saya memutuskan untuk bekerja dengan seluruh jiwa dan raga saya, dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tim medis. Saya ingin menjadi yang terbaik. “Tujuan saya melihat Menara Eiffel lagi,” jelasnya.
Namun terapi yang dijalaninya bukan berarti jaminan kesembuhan bisa terjamin. Dion mengaku belum bisa memastikan apakah akan tur lagi.
“Selama empat tahun saya berkata pada diri sendiri: Saya tidak akan kembali, saya belum siap (untuk mati),” katanya.
Di sisi lain, Dion tak mau menunggu meski secara moral sulit menjalani kehidupan sehari-hari.
“Ini sulit, saya bekerja sangat keras dan besok akan lebih sulit lagi. Besok adalah hari yang lain. Namun, ada satu hal yang tidak akan pernah berhenti: kemauan. Itu gairah. Ini adalah mimpinya. “Itu adalah tekadnya,” katanya.
Dion menambahkan, pada akhirnya kasih sayang keluarga dan anak-anaknya, serta perhatian para penggemar dan dukungan tim lah yang membantunya untuk maju.
Sindrom kekakuan manusia diketahui sering menyebabkan kekakuan otot yang parah dan progresif serta kejang pada punggung bagian bawah dan punggung, dan belum ada obat untuk kondisi ini.