Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat pada tahun 2018-2023, jumlah anak yang tidak mendapatkan vaksinasi atau vaksinasi mencapai 1,8 juta anak. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami kegagalan vaksinasi yang berdampak signifikan terhadap kebijakan nasional, terutama di masa pandemi.
Ketua Komite Penanggulangan Penyakit IDAI, Profesor Dr. Hartono Gunardi mengatakan hal ini akan meningkatkan jumlah penyakit di kalangan generasi muda dan memberikan tekanan pada sistem kesehatan dan perekonomian negara. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperluas manfaat vaksinasi untuk melindungi diri dari infeksi sejak masa kanak-kanak hingga usia lanjut.
“Padahal ini tugas kita untuk meningkatkan jumlah vaksinasi pada anak-anak, sehingga harus kita selesaikan dan jika belum selesai, kita harus membawa anak-anak ke posyandu, puskesmas, dan rumah sakit,” ujarnya saat menyambut Dunia. Pekan Imunisasi 2024 bertajuk. “Melindungi Masa Depan Kita Bersama” yang diselenggarakan oleh GSK Indonesia di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Ditegaskannya, sejak tahun 2021, IDAI berkomitmen mengajak masyarakat, tenaga kesehatan (kurai), dan tokoh masyarakat melalui berbagai program pencegahan di tanah air dengan berupaya meningkatkan perlindungan anak dari penyakit yang dapat dilindungi dengan vaksin.
“Rencananya kami juga akan mengajak ibu-ibu untuk mengecek rekam imunisasi anaknya, melihat apakah mereka membawa anaknya berobat, memeriksa rekam medis anaknya, mengajak anaknya, selain para ibu-ibu, kami mengumpulkan tokoh masyarakat. untuk mendukung pencegahan dan pengendalian. Saya melindungi anak-anak Indonesia dari penyakit serius, cacat, dan kematian,” ujarnya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dr. Mohammad Syahril menyatakan, pemerintah siap fokus pada agenda rencana pencegahan nasional tahun 2024 yang bertajuk ‘untuk semua lembaga swadaya masyarakat’, dan dapat mengantisipasi segala tantangan yang mungkin timbul. untuk memenuhi tingkat vaksinasi umum pada anak-anak dan orang dewasa.
“Vaksinasi sangat penting untuk menjadikan masyarakat Indonesia sehat dan siap menuju medali emas tahun 2045 dan ditegaskan bahwa vaksinasi tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk orang dewasa, karena prinsipnya adalah melatih dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit menular,” kata Dr. Syahril.
Kementerian Kesehatan mendukung inisiatif GSK Indonesia untuk mengucapkan terima kasih kepada para pemangku kepentingan, mulai dari organisasi hingga perusahaan swasta, atas kontribusi dan komitmennya dalam mensukseskan program vaksinasi nasional.
Presiden GSK Indonesia Manishkumar Munot mengatakan pihaknya akan terus mendukung agenda pemerintah dan organisasi kesehatan untuk mencapai program vaksinasi nasional pada tahun 2024 untuk mencapai vaksinasi penuh bagi semua kelompok umur di Indonesia untuk mencegah wabah penyakit.
“Kami memahami kerja keras, investasi, dan program yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi medis, dan masyarakat untuk mengubah tren dari pengobatan ke pencegahan. Kami juga mendorong pengembangan vaksin baru untuk segala usia di Indonesia, dan bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan untuk memperluas akses. menuju vaksinasi “Sesi vaksinasi hari ini merupakan langkah awal, bukan langkah terakhir, dalam perjalanan menuju Indonesia sehat,” ujarnya.