Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berharap Kementerian Haji mampu memberikan solusi atas antrian panjang ibadah haji dan umrah di Indonesia ke depan.

Direktur Eksekutif ICMI Andi Irman menilai usulan pembentukan Kementerian Haji dapat memperbaiki manajemen penyelenggara haji. Sebab, kementerian yang terpisah dari Kementerian Agama akan lebih fokus menyelesaikan persoalan ini.

Bahkan, dengan adanya Kementerian Haji dan Umrah, tata kelola pemerintahan bisa lebih efisien, termasuk tata kelola, kata Andi kepada prestasikaryamandiri.co.id, baru-baru ini.

Terlebih lagi penyelenggaraan haji di Indonesia sudah cukup baik, namun masih banyak hal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan.

ICMI mencatat ada sekitar 120 juta orang yang berminat berangkat haji, bahkan setiap tahunnya sekitar tiga hingga empat juta orang berangkat haji.

Untuk itu, seiring dengan tingginya minat haji di Indonesia, menurut Andi, harus dibarengi dengan pengorganisasian yang baik. Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu dibenahi Kementerian Haji ke depan.

“Waktu atau lamanya ibadah haji harus dipelajari, tidak harus 30 atau 40 hari. Kenapa tidak, misalnya durasi haji hanya 21 hari,” tegas Andi.

Menurut dia, pengurangan durasi ibadah haji akan sangat bermanfaat untuk efisiensi waktu. Banyak hal yang harus dihemat, mulai dari hotel, katering, hingga penerbangan, sehingga berdampak pada antrean panjang.

Selama ini Kemenag mungkin sudah menangani ibadah haji dan umrah dengan baik, namun ICMI menilai Kemenag masih banyak urusan lain terkait urusan masyarakat.

“Nah, kalau ada Kementerian Haji, mungkin administrasinya bisa lebih baik,” pungkas Andi.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *