London, prestasikaryamandiri.co.id – Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Mereka membahas situasi yang memburuk di Gaza.
Oleh karena itu, kedua pemimpin menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
Usai pertemuan Rabu (25/9/2024), kesepakatan tersebut berbunyi: “Gencatan senjata sangat dibutuhkan. Pembebasan sandera, serta peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza.” – kata Antara dari Anatolia.
Dalam pernyataan resminya, pemerintah Inggris mengakui adanya eskalasi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
Starmer mengatakan hal serupa di Majelis Umum PBB pekan ini. Saat itu, Perdana Menteri Inggris menyatakan keprihatinannya atas hilangnya nyawa dalam konflik Gaza.
Dia menyebut kematian warga sipil tidak dapat ditoleransi. Jumlah korban tewas resmi meningkat menjadi lebih dari 41.000 tahun lalu.
Mereka juga mengecam dan mengutuk perluasan pemukiman ilegal, termasuk pemukiman ilegal di Tepi Barat, yang memicu kekerasan.
Kedua pemimpin membahas peran masa depan Otoritas Palestina dan pembicaraan damai. Mereka sepakat bahwa reformasi Otoritas Palestina penting untuk membangun stabilitas, termasuk sikap politik yang lebih transparan.
Starmer dan Abbas juga mengatakan solusi jangka panjang adalah membangun pemerintahan Palestina yang aman dan terjamin bersama Israel. Oleh karena itu, peran diplomasi sangat penting dan mengarah pada terwujudnya perdamaian abadi di kawasan.
Beberapa negara, termasuk Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Jerman, dan Uni Eropa, telah menyerukan gencatan senjata selama 21 hari antara Israel dan Hizbullah di Lebanon. Hal ini dipandang sebagai ancaman serius terhadap konflik di Gaza.