Paris, prestasikaryamandiri.co.id – Prancis berpotensi menghadapi kebuntuan setelah pemilu Minggu (7/7/2024) menyisakan parlemen tanpa mayoritas. Aliansi kiri secara tak terduga menang atas sayap kanan, meski tidak memperoleh suara mayoritas.

Para pemilih memberikan pukulan telak terhadap partai nasionalis sayap kanan Marine Le Pen, National Rally (RN), dengan jajak pendapat memperkirakan dia akan memenangkan putaran kedua pemilu. Partai tersebut rupanya berada di peringkat ketiga.

Hasil ini juga merupakan pukulan telak bagi Presiden Emmanuel Macron yang berhaluan tengah. Dia kini menghadapi parlemen yang terpecah, yang akan melemahkan peran Prancis di Uni Eropa

Hasil pemilu Perancis membagi parlemen menjadi tiga kelompok utama, kiri, tengah dan kanan. Dengan platform yang berbeda, tidak ada tradisi ketiga kubu untuk bekerja sama.

Front Populer Baru (NFP) yang berhaluan kiri ingin membatasi harga barang-barang penting seperti bahan bakar dan makanan, menaikkan upah minimum bagi pekerja sektor publik dan memperkenalkan pajak kekayaan. Mereka menyatakan ingin membentuk pemerintahan.

“Keinginan rakyat harus dihormati sepenuhnya, presiden harus mengundang Front Populer Baru untuk memerintah,” kata pemimpin sayap kiri Jean-Luc Melenchon.

Aliansi sayap kiri, Partai Hijau dan Partai Sosialis bersama-sama, diperkirakan akan memenangkan antara 184-198 kursi, aliansi sentris yang dipimpin oleh Macron 160-169, dan RN dan sekutunya 135-143.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *