Tangerang, prestasikaryamandiri.co.id – Harga telur ayam ras banyak mengalami kenaikan di pasar tradisional di Kabupaten Tangerang, Banten. Harga telur yang tadinya Rp 28.000 per kg naik menjadi Rp 31.000 per kg.

Mahalnya harga telur membuat warga mengeluh dan terpaksa beralih membeli telur pecah yang harganya lebih murah dibandingkan telur utuh. Bukan hanya pelanggannya Pedagang juga mengeluhkan sepinya pembeli.

Pantauan prestasikaryamandiri.co.id di Pasar Tigaraka Gudang, Jumat (10/5/2024), terlihat banyak warga yang membeli telur pecah yang dijual pedagang dengan harga Rp1.000 per butir, sedangkan 6 butir telur dibanderol Rp5.000. .

Sartinem, seorang ibu rumah tangga yang membeli telur pecah, mengatakan meski potongan telurnya pecah, namun kondisinya masih bagus. Ia mengaku membeli pecahan telur tersebut agar bisa membeli makanan lain.

Beli telur pecah karena tidak ada, yang bagus sekarang harganya 31.000 kilo (kg), sedangkan telur pecah hanya seribu per butirnya. “Karena dia punya keluarga besar,” ujarnya.

Saifa, warga Tigra, juga terpaksa membeli telur pecah karena memprotes kenaikan harga telur. Ia mengaku membeli telur pecah untuk menghemat pengeluaran rumah tangga.

“Karena telurnya bagus dan mahal, saya terpaksa membeli telur pecah. Anak saya banyak, jadi saya harus menabung untuk mendapatkan semuanya,” desaknya.

Fino, seorang pedagang telur, mengatakan akibat kenaikan harga telur, banyak pelanggan, terutama ibu rumah tangga, yang terpaksa membeli telur pecah. Selain warga, banyak juga pedagang kue yang membeli telur pecah

Dijelaskannya, “Kemarin Rp 28.000 jadi 28.000 kilo, banyak orang yang mencari telur pecah, terutama ibu-ibu, hari itu saya bisa menjual 30 sampai 40 telur pecah, pedagang biasanya bisa membeli telur pecah.”

Diakui Fino, mahalnya harga telur membuat penjualannya turun 30% dari biasanya. Selain banyaknya warga yang beralih membeli telur pecah, sepinya pembeli juga menjadi penyebab turunnya konversi

“Mungkin penyebab tingginya harga pakan karena sebentar lagi Idul Adha, sehingga kebutuhan telur dan kebutuhan pokok pasti meningkat. “Pasokan aman, tapi volatilitas pasti akan turun dari normal,” kata Fino.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *