Chicago, prestasikaryamandiri.co.id – WIB harga minyak mentah turun 2% pada Selasa (13/8/2024) atau Rabu pagi (14/8/2024) seiring konflik Iran dan Israel yang membatasi permintaan global.
Harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) bulan September turun US$1,7 (2,14%) menjadi US$78,35 per barel. Sementara itu, minyak mentah AS naik 9,3% sepanjang tahun ini. Sementara minyak Brent global untuk kontrak Oktober turun US$ 1,61 (1,96%) menjadi US$ 80,69 per barel. Tahun ini, Brent naik 4,7%.
Pasar menjadi fokus terutama setelah perkiraan Badan Energi Internasional (IEA) dan OPEC memperkirakan bahwa konsumsi di Tiongkok akan menurun. “Permintaan minyak global melambat karena pemulihan Tiongkok dipicu oleh pandemi,” kata IEA, seperti dilansir CNBC International.
Menurut perusahaan yang berbasis di Paris, permintaan global turun menjadi 710.000 barel per hari pada kuartal kedua tahun 2024, yang paling lambat sejak akhir tahun 2022.
OPEC pada Senin (12/8/2024) menurunkan perkiraan pertumbuhan tahun ini sebesar 135.000 barel per hari karena kekurangan energi di China. IEA memperkirakan minyak mentah akan tersedia pada tahun 2025 meskipun ada pengurangan produksi oleh OPEC di Brasil, Kanada, Guyana, dan AS.
Minyak mentah AS, setelah naik lebih dari 4% pada hari sebelumnya karena Israel bersiap untuk menyerang Iran. Pentagon mempromosikan pengerahan kapal induk untuk melindungi sekutunya.
Henning Gloystein, kepala Eurasia Group, mengatakan, “Kekhawatiran terhadap pasar minyak adalah konflik antara Israel dan Iran dapat mengganggu pasokan minyak di sekitar Selat Hormuz, yang dilalui oleh sekitar 20% aliran minyak mentah dunia. .”