Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak melemah pada penutupan Rabu (24/4/2024) seiring meredanya kekhawatiran akan kerusuhan di Timur Tengah dan melambatnya aktivitas ekonomi di Amerika Serikat (AS).
Minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan depan turun 40 sen, atau 0,45%, menjadi $88,02 per barel pada Kamis (25/4/2024), menurut Reuters. Minyak mentah West Texas Intermediate AS juga turun 55 sen, atau 0,66 persen, menjadi $82,81 per barel. Awal pekan ini, harga Brent menguat ditopang melemahnya dolar AS.
Menurut Tim Snyder, ekonom di Matador Economics, fundamental perdagangan tampaknya akan mengalami sedikit penyesuaian di Timur Tengah. Analis Goldman Sachs juga memperkirakan bahwa deeskalasi antara Iran dan Israel dapat menurunkan harga minyak sebesar $5 hingga $10 per barel dalam beberapa bulan mendatang. Mereka juga memperkirakan batas atas harga Brent sebesar $90 per barel.
Data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun 6,4 juta barel menjadi 453,6 juta barel pada akhir pekan lalu, di bawah ekspektasi analis yang memperkirakan kenaikan sebesar 825.000 barel.
Di sisi lain, aktivitas bisnis AS juga melambat pada April 2024 dan mencapai level terendah dalam 4 bulan terakhir. Indeks manufaktur PMI gabungan turun menjadi 50,9 bulan ini dari 52,1 pada Maret 2024.