Chicago, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak naik pada Selasa (18/06/2024) seiring berlanjutnya penguatan pada minggu ini, didukung oleh data ekonomi China, importir minyak terbesar di dunia.

Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli mencapai USD 81,57 per barel, meningkat sebesar USD 1,24 (1,54%). Sejak awal tahun 2024 hingga saat ini, harga minyak di AS mengalami kenaikan sebesar 13,8%. Sedangkan pada Senin (17 Juni 2024), WTI menguat lebih dari 2%.

Sementara itu, patokan global minyak mentah Brent untuk kontrak Agustus mencapai USD 85,33 per barel, naik USD 1,08 (1,28%). Sampai saat ini, patokan minyak mentah global naik 10,7 persen.

Harga minyak naik karena penjualan ritel pada bulan Mei melebihi perkiraan ekonomi di Tiongkok. Sementara itu, produksi industri dan investasi pada aset tetap mengecewakan.

Bob Yaverger, direktur eksekutif energi di Mizuho Securities, memperingatkan bahwa kenaikan harga energi sebagian besar disebabkan oleh short-seller.

Faktanya adalah jika Tiongkok menjadi korban virus ekonomi, seluruh (dunia) akan merasakan dampaknya. “Kemarin adalah pengecualian yang membuktikan aturan tersebut,” kata Thomas Varga, analis di broker minyak PVM, dikutip CNBC International, Selasa.

Kenaikan harga minyak saat ini disebabkan oleh ekspektasi analis akan pasar yang lebih ketat pada kuartal ketiga tahun 2024 karena ekspektasi permintaan bahan bakar musim panas akan melebihi pasokan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *