Chicago, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Selasa (23/4/2204) di tengah ekspektasi produsen data AS bisa menurunkan minatnya.

Harga minyak acuan AS West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juni naik 1,78% menjadi US$83,36 per barel, sedangkan minyak Brent, patokan dunia untuk kontrak Juni, naik US$1,63 per barel atau 1,63. %.

Aktivitas manufaktur AS turun menjadi 49,9 pada bulan April, atau level terendah dalam 4 bulan, menurut S&P Global Flash US Composite PMI. Angka di bawah 50 menunjukkan aktivitas sedang mengalami penurunan.

Harga minyak naik setelah para pedagang melihat perlambatan di bidang manufaktur yang akan mendukung penurunan suku bunga Federal Reserve awal tahun ini. Rendahnya biaya pinjaman akan merangsang perekonomian sehingga permintaan minyak mentah kuat.

“Penurunan suku bunga berdampak positif pada minyak, terutama ketika minyak mengalami oversold,” kata Phil Flynn, analis pasar Price Futures Group yang dikutip CNBC International.

Pasar minyak juga bereaksi terhadap ancaman sanksi tambahan terhadap minyak Iran. Dewan Perwakilan Rakyat AS akhir pekan lalu mengesahkan undang-undang untuk memperluas sanksi terhadap ekspor minyak Iran hingga mencakup pelabuhan lepas pantai, kapal dan pabrik yang memproduksi minyak tak dikenal dari Republik Islam.

Senat AS akan melakukan pemungutan suara pada RUU tersebut minggu ini.

Berdasarkan undang-undang tersebut, Presiden Joe Biden akan menerapkan sanksi dalam waktu 180 hari setelah undang-undang tersebut disahkan. Biden juga mempunyai kewenangan untuk menghapuskan denda demi kepentingan keamanan nasional AS.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *