Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak global naik pada perdagangan Kamis (28/11/2024) menyusul adanya upaya pelanggaran perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon. Kedua negara saling menuduh melakukan serangan sejak gencatan senjata. Hal ini menyebabkan ketegangan kedua negara semakin meningkat.

Mengutip Reuters, Jumat (29 November 2024), harga minyak mentah Brent naik 34 sen atau 0,5% menjadi $73,17 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 16 sen atau 0,2% menjadi $68,88 per barel. Volume perdagangan sedikit karena libur Thanksgiving di AS.

Tentara Israel mengumumkan bahwa gencatan senjata yang berlaku mulai Rabu (27/11/2024) telah dilanggar di beberapa wilayah di wilayah selatan setelah ditemukannya beberapa tersangka, beberapa menggunakan kendaraan. 

Gencatan senjata tersebut bertujuan agar warga kedua negara dapat kembali ke rumah masing-masing di wilayah perbatasan yang dilanda konflik selama 14 bulan terakhir.

Kawasan Timur Tengah, salah satu produsen minyak terbesar di dunia, tidak terkena dampak langsung dari konflik pasokan ini, namun juga mengancam pasar minyak global dalam hal harga minyak mentah.

OPEC+ mengumumkan bahwa pertemuan kebijakan yang dijadwalkan diadakan pada 12/1 kini telah dipindahkan ke 12/5, untuk menghindari konflik dengan acara lainnya.

Beberapa sumber OPEC+ mengatakan pertemuan tersebut dapat membahas penundaan rencana peningkatan produksi minyak pada Januari mendatang.

Menurut analis Commodity Context Rory Johnston, kecil kemungkinan pertemuan OPEC+ akan mengumumkan peningkatan produksi.

Saat ini, OPEC+ bertanggung jawab atas hampir separuh produksi minyak dunia. Namun mereka tetap menempuh kebijakan pemotongan produksi untuk menjaga harga minyak tetap stabil. Rencana untuk mengakhiri pemotongan tersebut terus tertunda karena lemahnya permintaan global.

Analis Bank DBS Suvro Sarkar mengatakan pasar memperkirakan akan terjadi penundaan. “Apakah penundaan ini satu bulan, tiga bulan atau lebih, itu yang jadi pertanyaan.

Di sisi lain, faktor yang memberikan tekanan terhadap harga minyak berasal dari laporan yang diterbitkan oleh US Energy Information Administration (EIA) pada Rabu (27/11/2024) yang menunjukkan stok bensin di AS mengalami peningkatan. sebesar 3,3 juta barel. Selama tanggal 22 November. Angka tersebut bertentangan dengan ekspektasi akan adanya sedikit penurunan menjelang musim liburan.

Selain itu, pertumbuhan permintaan bahan bakar melambat di dua negara konsumen utama dunia, Tiongkok, dan Amerika akan terus menurunkan harga minyak mentah hingga tahun 2024.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *