Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak naik lebih dari 3% pada perdagangan Senin (12/8/2024), menguat selama lima hari berturut-turut. Hal ini disebabkan oleh ekspektasi akan terjadinya konflik yang lebih luas di Timur Tengah yang dapat memperketat pasokan minyak mentah global.
Minyak mentah Brent naik US$2,64 (3,3%) menjadi US$82,3 per barel pada Selasa (13/8/2024), menurut laporan Reuters. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di Amerika Serikat (AS) naik $3,22 (4,2 persen) menjadi ditutup pada $80,06 per barel.
Departemen Pertahanan AS mengumumkan pada akhir pekan bahwa mereka akan mengirim kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah ketika kawasan itu bersiap menghadapi kemungkinan serangan terhadap Israel oleh Iran dan sekutunya.
“Kami menumpuk aset demi aset dan memberikan kesan bahwa jika cuaca panas, maka kondisinya bisa sangat buruk,” kata Bob Youger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York.
Iran dan Hizbullah telah berjanji untuk membalas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan komandan militer Hizbullah Fawad Shakar. Serangan tersebut akan meningkatkan konflik di Timur Tengah, memperketat akses terhadap pasokan minyak mentah global dan menaikkan harga.
Serangan seperti itu akan menyebabkan AS Yaogar memperkirakan Iran mungkin akan memberlakukan larangan ekspor minyak mentah, sehingga mempengaruhi pasokan 1,5 juta barel per hari.
Sementara itu, pasukan Israel melanjutkan operasi mereka di dekat kota Khan Yunis di Gaza selatan pada hari Senin. Setidaknya 90 orang tewas dalam serangan udara di kompleks sekolah pada akhir pekan, menurut Layanan Darurat Sipil Gaza. Israel mengklaim jumlah korban tewas dilebih-lebihkan. Hamas menyatakan keraguannya pada hari Minggu tentang partisipasinya dalam perundingan gencatan senjata baru.
“Pasar prihatin dengan meluasnya sengketa wilayah di luar sana,” kata John Kilduff, partner di Again Capital.
Kilduff menambahkan bahwa perang skala penuh dapat menyebabkan Israel menargetkan minyak Iran dan mengganggu produksi minyak dari produsen besar lainnya di kawasan, termasuk Irak.