JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak naik lebih dari 2 persen pada Kamis (12 September 2024). Hal ini terjadi ketika produsen minyak menilai dampak Badai Francine terhadap basis produksi minyak lepas pantai di Teluk Meksiko, AS.
Menurut laporan kantor berita Reuters pada Jumat (13/9/2024), badai tersebut mengganggu produksi di Teluk Meksiko, mengurangi produksi lebih dari 730.000 barel per hari, % dari total produksi minyak, menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS. .
Ternyata, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $1,66, atau 2,5%, menjadi $68,97 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent naik $1,36 atau 1,9% menjadi $71,97 per barel.
Kedua kontrak ini naik lebih dari 2% pada Rabu (11/9/2024). Hal ini terjadi ketika Badai Francine memaksa perusahaan untuk mengevakuasi anjungan lepas pantai.
Analis UBS mengatakan penutupan produksi diperkirakan akan memangkas produksi di Teluk Meksiko sekitar 50.000 barel per hari pada bulan ini.
Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa dampak Badai Francine mungkin hanya bersifat sementara. Itu karena badai melemah dengan cepat setelah menghantam Louisiana pada Rabu malam.
“Hal ini dapat mengalihkan fokus pasar minyak kembali ke permintaan global yang lesu,” kata analis StoneX Alex Hodes.
Pada Kamis (12/9/2024), pelabuhan ekspor minyak dan bahan bakar dari Texas selatan hingga tengah dibuka kembali dan kilang kembali beroperasi.
Dalam beberapa bulan terakhir, kekhawatiran terhadap melemahnya permintaan minyak global telah membebani harga minyak, terutama di negara importir utama, Tiongkok.
Pada Selasa (9/10/2024), harga minyak Brent mencapai level terendah dalam tiga tahun. Kelompok produsen minyak OPEC+ menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan tahunan untuk bulan kedua berturut-turut.