Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak hampir mendekati level terendah dalam tujuh pekan terakhir pada Kamis (2/5/2024). Emosi yang mempengaruhi harga minyak bermacam-macam.

Merujuk Reuters pada Jumat (3/5/2024), dampak sentimen antara lain tekanan terhadap potensi melemahnya permintaan global, meningkatnya persediaan, dan memudarnya harapan penurunan suku bunga di Amerika Serikat (AS).

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 5 sen menjadi $78,95 per barel, harga terendah sejak 12 Maret.

Sementara itu, patokan global minyak mentah berjangka Brent mencapai titik terendah sejak awal Maret, kemudian pulih dari posisi terendah karena naik 23 sen, atau 0,3%, menjadi $83,67 per barel.

Analis minyak StoneX Alex Hodes mengatakan kedua benchmark tersebut ditutup di bawah rata-rata pergerakan 200 hari, yang merupakan indikator teknis utama dari pergeseran pasar yang bearish pada harga minyak mentah.

Investor minyak semakin khawatir terhadap kemungkinan perlambatan ekonomi di Amerika Serikat seiring berlanjutnya perang antara Israel dan Hamas tanpa berdampak besar pada pasokan minyak di Timur Tengah.

Pada Rabu (1/5/2024), harga minyak turun lebih dari 3% setelah pemerintah AS melaporkan lonjakan mendadak dalam persediaan minyak mentah dan The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah karena inflasi yang membandel.

“Semuanya sekarang bergantung pada permintaan karena premi risiko dari ketegangan Timur Tengah yang terjadi bulan lalu merupakan risiko sisa,” kata Gaurav Sharma, analis minyak independen di London.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *