Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak naik sekitar 1% pada hari Jumat (24/05/2024) namun turun selama seminggu karena data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat membuat suku bunga Fed ditahan untuk sementara waktu, sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar.

Minyak mentah Brent naik 76 sen menjadi $82,12 per barel untuk kontrak Juli 2024, sedangkan kontrak Agustus 2024 naik 73 sen menjadi $81,84, menurut laporan Reuters.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 85 sen, atau 1,1 persen, menjadi $77,72.

Sehari sebelumnya, Brent ditutup pada level terendah sejak 7 Februari 2024, dan WTI sejak 23 Februari 2024.

Menurut analis energi Tim Evans, kekhawatiran terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve dan kenaikan persediaan minyak mentah AS pada minggu lalu mempengaruhi sentimen pasar.

Sementara itu, tingginya suku bunga masih menimbulkan kekhawatiran. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman, yang dapat memperlambat aktivitas ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

Sentimen konsumen juga turun ke level terendah dalam 5 bulan karena biaya pinjaman tetap tinggi. Pesimisme rumah tangga ini dapat mengakibatkan perlambatan belanja konsumen.

Di sisi lain, pasar juga menantikan pertemuan online kelompok produsen OPEC+ yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya pada 2 Juni 2024 untuk membahas perpanjangan pasokan sukarela sebanyak 2,2 juta barel. pengurangan produksi minyak. Matahari. Matahari 

Sebagian besar analis memperkirakan pengurangan produksi saat ini akan diperpanjang hingga setidaknya akhir September 2024.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *