Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak naik sekitar 1% pada hari Jumat (4 Desember 2024) di tengah ketegangan geopolitik di Timur Tengah, namun prospek pesimistis Badan Energi Internasional terhadap pertumbuhan permintaan global minyak menyebabkan kerugian mingguan. Kekhawatiran terhadap melambatnya pertumbuhan suku bunga di Amerika Serikat (AS).

Minyak mentah berjangka Brent naik 71 sen menjadi $90,45 per barel pada Sabtu, 4 Desember 2024, menurut Reuters. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 64 sen menjadi $85,66. Brent turun 0,8% minggu ini, sementara WTI turun lebih dari 1%.

Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates, mengatakan: “Fokus utama pasar adalah apakah Iran akan membalas terhadap Israel.”

Ada kekhawatiran bahwa gangguan pasokan terkait peristiwa di Timur Tengah dapat mendorong kenaikan harga. Masalah rantai pasokan tetap menjadi risiko utama karena Iran terus mengancam akan menutup Terusan Suez.

Badan Energi Internasional telah memangkas pertumbuhan permintaan minyak global menjadi 1,2 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024. Pada saat yang sama, OPEC memperkirakan permintaan minyak global akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari pada tahun 2024.

“Saat ini, pasar bias terhadap perkiraan OPEC sebesar 2,2 juta barel per hari untuk pertumbuhan permintaan minyak, di bawah perkiraan Badan Energi Internasional sebesar 1,2 juta barel per hari,” kata Ole Hansen, dari Saxo Bank.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *