Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Harga emas menguat lebih dari 1% pada perdagangan Selasa (22/10/2024), memukul cukup lama. Penguatan harga emas menjadi aset yang aman di saat kondisi global sedang tidak menentu, terutama pada masa pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dan konflik di Timur Tengah.
Spot emas naik 1,08% menjadi US$ 2.749,01 per ounce, rekor tertinggi terbaru, menurut CNBC International, mengutip Rabu (23/10/2024). Sedangkan emas berjangka AS naik 0,6% menjadi US$2.754,3.
Sebagai aset safe-haven terhadap ketidakpastian politik dan ekonomi, emas naik 32% pada tahun 2024. Bahkan, harga emas sudah berkali-kali mencapai rekor tertingginya. Suku bunga rendah meningkatkan nilai emas dan menarik perhatian sebagai alat investasi.
Wakil presiden Zener Metals dan ahli strategi logam senior Peter A. Grant mengatakan ketegangan regional di Timur Tengah adalah alasan utama di balik penguatan harga emas.
Selain itu, dua minggu menjelang pemilu presiden AS, persaingan terlihat ketat sehingga ketidakpastian politik menjadi pendorong minat terhadap emas, ujarnya.
Dia mengatakan, harga emas bisa mencapai level US$ 3.000 sebelum akhir tahun 2024. Namun mereka bisa memperkirakan hal tersebut akan terjadi pada kuartal pertama tahun 2025.
Selain itu, langkah pelonggaran moneter yang dilakukan beberapa bank besar juga menjadi faktor pendukung reli harga emas, ujarnya.
Tidak termasuk emas, perak melonjak 2,8% menjadi US$34,72 per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 2012. Sementara logam mulia lainnya, platina naik 2,6% menjadi US$1.029,10 per ounce, sedangkan paladium menguat 2,2% menjadi US$1.074,38.