Chicago, prestasikaryamandiri.co.id – Harga emas naik pada Jumat (19/4/2024) mencatat kenaikan mingguan kelima berturut-turut, seiring kekhawatiran konflik Timur Tengah antara Iran dan Israel meningkatkan permintaan safe haven.
Harga emas di pasaran naik 0,7% menjadi US$2,395.15 per ounce, setelah naik menjadi US$2,417.59 pada awal sesi. Harga emas naik 2,2% sepanjang minggu ini.
Sedangkan emas berjangka AS naik 0,7% menjadi US$2.413,8.
Ledakan itu terjadi di kota Iran pada Jumat pagi dalam serangan yang dikaitkan dengan Israel. Namun, Teheran meremehkan insiden tersebut dan mengindikasikan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk membalas.
Naik turunnya situasi di Timur Tengah telah memenuhi pasar. Jika situasi tenang, emas akan melemah atau terkonsolidasi karena pembelian yang tidak aman, kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, dikutip. oleh CNBC Internasional.
Namun dalam jangka panjang, kenaikan emas akan terus berlanjut karena Federal Reserve (Fed) mungkin tidak akan menurunkan suku bunga secepat ekspektasi pasar. Para pejabat Fed sepakat bahwa tidak perlu memangkas suku bunga. Pasar saat ini sedang menilai apakah suku bunga akan turun pada bulan September dari perkiraan sebelumnya pada pertengahan tahun 2024.
Kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik memegang emas dengan imbal hasil rendah.
Sementara itu, emas yang mencatatkan keuntungan tahun ini akan terus naik karena munculnya permintaan Tiongkok dan ketidakpastian umum.
Perak di pasaran turun 1,6% menjadi US$28,66, platinum turun 0,4% menjadi US$931,22, dan paladium turun 0,6% menjadi US$1.016. Kedua instrumen mencatat penolakan mingguan.
Sementara itu, HSBC menurunkan perkiraan harga platinum pada tahun 2024 menjadi $1.055 per ounce dari US$1.105 dan paladium menjadi US$1.095 per ounce dari US$1.138.