JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak sawit mentah (CPO) diperkirakan akan mengalami tekanan pada pekan ini setelah sempat menguat pada pekan lalu. Faktor utamanya adalah ketidakpastian perekonomian global.

Pada pekan lalu, CPO berjangka September 2024 naik 104 ringgit Malaysia menjadi 3.976 ringgit Malaysia per ton. Kontrak Oktober 2024 naik dari 164 Ringgit Malaysia menjadi 3.916 Ringgit Malaysia, sedangkan kontrak November 2024 naik dari 186 Ringgit Malaysia menjadi 3.867 Ringgit Malaysia.

Sedangkan kontrak berjangka CPO Desember 2024 naik 192 ringgit Malaysia menjadi 3.851 ringgit Malaysia, kontrak Januari 2025 naik 194 ringgit Malaysia menjadi 3.847 ringgit Malaysia, dan kontrak Februari 2025 naik 3 ringgit.

Pedagang minyak sawit David Ng mengaitkan prospek yang kurang menguntungkan ini dengan ketidakpastian ekonomi global dan harga minyak kedelai yang lebih rendah.

“Kami memperkirakan harga CPO berkisar antara 3.700 hingga 3.880 ringgit Malaysia per ton,” kata Ng seperti dikutip Bernama, Senin (26/8/2024).

Jim Tiah, pedagang minyak sawit senior di Interband Group of Companies, juga menyampaikan sentimen serupa. Dia memperkirakan minyak sawit berjangka akan diperdagangkan antara 3.700 dan 3.850 ringgit Malaysia per ton. Produksi diperkirakan meningkat pada Agustus 2024 karena kondisi cuaca yang mendukung. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *