Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id- Harga minyak kelapa sawit (CPO) diperkirakan akan terus mengalami tren kenaikan minggu ini.

Menurut penelitian dan pengembangan yoga ICDX girta, beberapa faktor yang mempengaruhi tren ini meliputi kondisi produsen utama, terutama terkait dengan ekspor kondisi wajib dan kebijakan diesel biologis, kondisi negara -negara pengimpor besar seperti India dan Cina, dan pasar minyak pasar minyak mengembangkan kedelai.

Yoga menjelaskan bahwa setelah data terbaru di Malaysia, penerbitan CPO di pasar global menjadi semakin sulit. Selain itu, produksi CPO di Indonesia, negara produksi terbesar di dunia, diperkirakan akan menurun pada tingkat 1 juta ton tahun ini, yang dipengaruhi oleh kekuatan produktif.

Yoga mengatakan: “Selain itu, karena kebijakan diesel biologis koersif, penurunan di bidang ini dan peningkatan konsumsi domestik juga merupakan pendukung.”

Menurut Yoga, pemerintah Indonesia berencana untuk mengurangi permintaan pajak ekspor CPO pada awal Oktober. Namun, karena kebijakan pemerintah India yang baru, permintaan India diperkirakan akan menurun, dan kebijakan tersebut telah meningkatkan impor minyak sayur dan pajak CPO sebesar 20 %.

Namun, harga minyak kedelai juga diperkirakan akan naik. Faktor utama untuk memandu harga minyak kedelai adalah tingkat air Sungai Parana karena kekeringan parah.

Selain itu, laporan WASDE terbaru memperkirakan bahwa output kedelai AS telah menurun sebesar 3 juta pu -ears.

Mengingat faktor-faktor ini, yoga memperkirakan bahwa harga CPO minggu ini dapat mencapai tingkat resistensi Cincin Malaysia 4.000-450 Malaysia. Jika ada katalis negatif, harga CPO dapat dikurangi menjadi 3.900-3.750 cincin Malaysia per ton Malaysia.

Pekan lalu, harga CPO naik 3,59 %. Pada akhir pekan ketiga September, harga CPO sedikit lebih tinggi dari 0,43 %. Pada tahun ini, harga CPO telah meningkat sebesar 7,92 %.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *