Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Program Pendidikan Khusus yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dinilai memiliki banyak kelemahan dan kekurangan. Anggota Komisi X DPR Ferdiansyah menilai masih banyak permasalahan pendidikan di Indonesia.

“Untuk Merdeka Belajar, kami belum melihat efektivitas program ini. Kalau dianggap sukses, atas dasar apa? “Harus ada keberhasilannya, dan ini akan didengar oleh masyarakat,” kata Ferdiansyah dalam tayangan BTV, “Hardiknas, Komentar Kebijakan Pendidikan Nasional”, Kamis (05/02/2024).

Menurut Ferdiansyah, masih banyak masyarakat yang belum memahami Merdeka Belajar. Untuk itu, Ferdiansyah berharap proyek ini dikaji ulang sebelum dilanjutkan.

“Banyak orang yang belum mengetahui cara belajar mandiri, apa manfaatnya? “Bagaimana bersosialisasi dengan masyarakat agar mendapat kesempatan belajar,” imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Peneliti Pendidikan Doni Koesoema. Ia menilai kebijakan Merdeka Belajar masih memiliki banyak kelemahan.

“Saya rasa banyak hal yang bisa disampaikan tentang Merdeka Belajar. Banyak sekali kelemahan dan kekurangan dari program ini. Apalagi dari segi sistem, saya melihat yang diciptakan Nadiem bukanlah sistem pendidikan nasional yang tangguh dan kokoh, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, ”ujarnya.

Ia mencontohkan, betapa mudahnya memilih masuk perguruan tinggi di Indonesia, karena masuknya anak-anak Indonesia tidak peduli kualitas universitas di masa depan.

“Sistem pendidikan kita masih lemah. Semenjak ujian nasional ditiadakan, maka tidak mungkin lagi menguji kualitas anak Indonesia. Masih banyak hal yang harus diputuskan, sehingga apa yang disampaikan Nadiem jauh dari kenyataan, imbuhnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *