Kairo, Beridasatu.com – Hamas sedang mempertimbangkan rencana baru Israel untuk mengakhiri kekerasan di Gaza. Mesir kini telah meningkatkan upaya untuk menengahi kesepakatan guna mengakhiri perang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan dan mencegah rencana serangan Israel di kota Rafah di selatan.
Pejabat senior Hamas Khalil al-Hayya tidak memberikan rincian mengenai kontribusi Israel. Namun dia mengatakan tawaran Israel merupakan respons terhadap usulan Hamas dua pekan sebelumnya.
“Diskusi awal bulan ini terfokus pada gencatan senjata enam minggu dan proposal untuk membebaskan 40 warga sipil yang sakit dan sandera sebagai imbalan atas pembebasan ratusan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel,” kata Khalil seperti dikutip Korea Herald, Minggu. 28/4/2024).
Arbiter berupaya mencapai kompromi yang memenuhi kebutuhan utama kedua belah pihak. Hal ini akan membuka jalan bagi kelanjutan negosiasi dengan tujuan mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang.
Hamas mengatakan mereka tidak akan mundur dari tuntutan penarikan permanen tentara Israel. Namun Israel menolak keduanya, dengan mengatakan akan melanjutkan operasi militer sampai Hamas dikalahkan dan Gaza aman.
Tekanan internasional meningkat terhadap Hamas dan Israel untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan menghentikan serangan Israel di Rafah, tempat lebih dari separuh dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi.