Jakarta, Beritasau.com- Guru Besar Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Indonesia (FEB UI) Telisa Aulia Falianty mengapresiasi kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena keberhasilannya mengatasi Covid-19 tanpa henti. perekonomian jatuh terlalu jauh.
Telisa mengatakan, hal itu membantu pemerintah mengkaji ulang kebijakan penanganan Covid-19 dengan menggerakkan sektor perekonomian. Pemerintah secara aktif berkonsultasi dengan peneliti di seluruh dunia untuk mencari solusi bagi Indonesia.
“Jadi melalui penelitian, kita belajar dari negara lain cara menangani Covid-19, dibandingkan dengan negara lain,” kata Telisa.
Ia mengatakan, jalan tengah penanganan Covid-19 adalah pembatasan sosial besar (PSBB) dan penerapan pembatasan kegiatan lokal (PPKM), bukan lockdown atau penghentian seluruh akses dan aktivitas. Pasalnya, sebagian besar sumber pertumbuhan Indonesia berasal dari kegiatan ekonomi yang memerlukan mobilitas regional.
“Ekonomi masih bisa berjalan, kesehatan juga diperhatikan, itu keseimbangan. Memang butuh dana banyak, tapi setidaknya bisa menjamin pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak turun terlalu jauh,” jelasnya.
Menurut Telisa, jika saat itu Jokowi memutuskan untuk melakukan penutupan, tidak menutup kemungkinan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan anjlok lebih dari 2,79%, bahkan mungkin mencapai 5%, sama seperti negara lain.
“Kalau dilihat dari sifat perkembangan ekonomi kita, apalagi tidak semua UMKM bisa didigitalkan. Yang bisa didigitalkan selalu sektor pendidikan, bisa sekolah dari rumah, tapi kalau pengusaha UMKM belum digitalisasi, bisa mati, katanya. .
Oleh karena itu, restoran tetap diperbolehkan buka dengan pembatasan sosial pada jam tersebut, namun jam bukanya dibatasi. “Sektor-sektornya dibagi dari yang paling penting sampai yang terkecil. Tapi sektor logistik, pangan, dan energi diperbolehkan secara khusus karena sangat penting, namun tetap dalam pengawasan dan ada perlakuan pengurangan risiko,” ujarnya.
