Manila, prestasikaryamandiri.co.id – Gunung berapi di Filipina tengah meletus pada Senin (6/3/2024) malam, memuntahkan abu vulkanik dan uap panas ke angkasa. Ledakan dahsyat akibat letusan gunung tersebut menyebabkan lebih dari 700 penduduk kaki gunung dievakuasi.

Letusan Gunung Kanlaon di Pulau Negros pada Senin malam memicu sirene di Kota Canlaon, sebuah kota berpenduduk hampir 60.000 orang di selatan gunung berapi.

Walikota Canlaon Joes Chubasco Cardenas mengatakan pada Selasa (4/6/2024) ratusan orang melarikan diri dengan truk ke tempat yang aman. Lebih dari 150 orang berada di dua pusat evakuasi sementara, sementara yang lain mengungsi ke rumah kerabat yang jauh dari gunung berapi. Tidak ada laporan mengenai korban jiwa.

Letusan tersebut mendorong pihak berwenang untuk menaikkan tingkat kewaspadaan menjadi Siaga II pada sistem peringatan lima tingkat, yang menunjukkan tingkat aktivitas gunung berapi sedang. 

Gunung Berapi Kanlaon adalah salah satu dari 24 gunung berapi paling aktif di negara ini. “Ledakannya sangat keras menurut penduduk setempat, beberapa di antaranya berteriak ketakutan,” kata Cardenas kepada The Associated Press melalui telepon. 

“Mereka serasa berada di medan perang karena mendengar suara abu yang berjatuhan di atap rumahnya,” jelasnya.

Presiden Ferdinand Marcos Jr. Ia mengatakan setidaknya 796 orang dari 170 keluarga telah dipindahkan ke pusat evakuasi di Canlaon dan kota-kota lain di sekitar gunung berapi dan meyakinkan bahwa pesawat pemerintah bersiaga jika diperlukan.

Kepala Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina, Teresito Bacolcol mengatakan, letusan Senin malam menyebarkan abu vulkanik hingga 10 kilometer. “Sulit untuk mengatakan apakah kerusuhan di Kanlaon akan memburuk atau apakah gunung berapi yang telah meletus beberapa kali dalam beberapa dekade terakhir ini akan mereda,” katanya.

Terletak di Cincin Api Pasifik, sebuah wilayah yang rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi, Filipina juga dilanda sekitar 20 topan dan badai setiap tahunnya. Hal ini menjadikan negara Asia Tenggara ini sebagai salah satu negara paling rawan bencana di dunia.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *