Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Mercedes-Benz menggunakan baterai solid-state untuk proyek kendaraan listrik masa depan. Dengan ini, mereka berniat untuk lebih meningkatkan kemampuan kendaraan listrik produksi perusahaan asal Jerman tersebut. Penggunaan baterai solid-state meningkatkan jangkauan mobil listrik hingga 80%.

Mengutip Carscoops, Minggu (15 September 2020), hal itu diketahui setelah Mercedes-Benz bermitra dengan Factorial untuk memperkenalkan pengembangan baterai solid-state yang lebih luas. Sebenarnya kerja sama ini berlaku mulai tahun 2021.

Factorial yakin teknologi modern canggih ini akan siap dinikmati masyarakat umum sebelum tahun 2023. Jika teknologi ini segera diterapkan maka akan meningkatkan performa mobil listrik.

Hal ini tidak hanya meningkatkan jangkauan mobil listrik, tetapi juga mengurangi bobot kendaraan secara drastis dengan menggunakan baterai solid-state, yang secara otomatis meningkatkan efisiensi energi.

Selain itu, baterai solid-state juga tidak mudah terbakar karena sel-sel barunya tetap menjaga kestabilan suhunya bahkan pada suhu di atas 90 derajat Celcius.

Chief Technology Officer Mercedes-Benz Markus Schaefer mengatakan baterai solid-state akan mampu menawarkan peningkatan kepadatan energi sebesar 40 persen dibandingkan dengan sel yang ada saat ini.

“Dengan menggunakan baterai yang lebih ringan, produsen mobil bisa menggunakan bodi baja yang lebih murah untuk mobil listrik dibandingkan aluminium,” jelasnya.

Misalnya saja salah satu mobil listrik Mercedes-Benz yakni EQS yang mampu menempuh jarak 770 kilometer dengan kapasitas baterai 108,8 kWh. Namun jika menggunakan baterai solid-state, EQS leluasa menempuh jarak 1.386 kilometer.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *