Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Tim penyelamat bekerja keras untuk menemukan korban pasca gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang melanda ibu kota Vanuatu, Port Vila, pada Selasa (17 Desember 2024). Gempa tersebut menewaskan 14 orang dan merusak dua kolam renang, beberapa kedutaan asing, dan rumah sakit. Namun, jumlah korban kemungkinan akan bertambah seiring dengan berlanjutnya evakuasi.
Menurut The Strait Times, sedikitnya 200 orang terluka akibat gempa pada Rabu (18/12/2024) dan dirawat di rumah sakit serta beberapa puskesmas lainnya.
Cathy Greenwood, ketua Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di Pasifik, mengatakan operasi penyelamatan terus fokus pada evakuasi korban yang terperangkap.
“Jadi sekarang fokusnya adalah pada kebutuhan mendesak seperti pertolongan pertama, tempat penampungan sementara dan air bersih,” kata Cathy.
Polisi Vanuatu mengonfirmasi jumlah korban tewas dan terluka, namun tidak memberikan rincian jumlah pastinya. Sementara itu, program televisi nasional VBTC menunjukkan masyarakat mengantri untuk mendapatkan bahan bakar dan bahan-bahan penting pada pagi hari setelah gempa.
Operasi penyelamatan sedang berlangsung di lokasi runtuhnya Rumah Billabong, dan beberapa orang dilaporkan terjebak di bawah puing-puing.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan kendaraan tertimpa puing-puing, batu-batu besar yang terlempar ke jalan dan tanah longsor di dekat Terminal Transportasi Internasional Port Vila selama gempa bumi Vanuatu.
Basil Leodoro, seorang dokter darurat di Respond Global Health, mengatakan dua bangunan, Billabong House dan sebuah toko milik warga Tiongkok, runtuh akibat gempa tersebut. Sejauh ini, tim penyelamat berhasil mengevakuasi dua orang dari reruntuhan.
Belakangan, pilar beton beberapa misi diplomatik, termasuk kedutaan besar Amerika Serikat, Inggris Raya, Prancis, dan Selandia Baru, runtuh akibat guncangan kuat. Pada saat yang sama, Rumah Sakit Port Vila membangun tenda berbentuk segitiga untuk merawat pasien yang jumlahnya semakin meningkat.
Serangkaian gempa bumi, termasuk gempa berkekuatan 6,1 skala Richter, mengguncang Vanuatu dalam semalam.
Caroline Bird, warga Australia yang mengelola resor di Port Vila, mengatakan kepada ABC News: “Getaran terus berlanjut sepanjang malam.”
Perdana Menteri sementara Vanuatu, Charlotte Salvai, telah mengumumkan keadaan darurat nasional dan memberlakukan jam malam selama tujuh hari di wilayah yang paling terkena dampak gempa bumi di Vanuatu. Pemerintah juga telah meminta bantuan internasional untuk mengakhiri bencana tersebut.